Liputan6.com, Jakarta - Pemandangan tak biasa terlihat di Ditjen Bina Pemerintahan Desa Pasar Minggu, Selasa (22/4/2025) sore. Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mendadak bikin heboh setelah datang dengan menumpang angkutan kota (angkot) 16 jurusan Kampung Melayu-Pasar Minggu.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ada di kantor Ditjen Bina Pemerintahan Desa sontak heboh begitu melihat rombongan pejabat turun dari mobil. Kebetulan saat itu, sedang diguyur hujan rintik-rintik. Tak ayal, PNS mengarahkan angkot agar parkir di dekat pintu masuk gedung.
Advertisement
Baca Juga
Yang paling bahagia itu, Yusfilia, sopir angkot yang bawa rombongan sang wamen. Dia bercerita awalnya lagi ngetem di depan Ramayana Robinson, Pasar Minggu, tiba-tiba didatangi rombongan bapak-bapak yang ternyata Wamen dan timnya.
Advertisement
"Pas itu datang bapak-bapak ramai-ramai. Alhamdulilah kata saya rezeki," ujar Yusfilia saat ditemui, Selasa sore.
Dia mengaku senang karena duit yang dikasih lebih tebal dari tarif biasanya.
"Bawa pejabat enak banget, udah ketahuan duitnya. Ini udah ditambahin duitnya," ujar dia
Â
Praktis dan Efisien
Sementara itu, Bima Arya sendiri mengaku naik transportasi publik sebenarnya lebih praktis dan efisien, apalagi kalau gak dikejar waktu.
Dari Stasiun Juanda, lanjut ke Pasar Minggu, lalu sambung dengan menaiki angkot. Total waktu tempuh cuma 50 menit.
“Sebetulnya transportasi publik itu praktis dan efisien kalau sesuai dengan jadwal. Artinya kalau tidak tergesa-gesa, tidak terlalu padat," ujar dia.
"Tadi 50 menit lah kira-kira. Kalau kereta kan terukur. Kalau mobil tidak terukur. Jadi kalau waktunya mungkin, ya sebaiknya naik transportasi publik. Nyaman juga," ujar dia
Â
Advertisement
Rasakan Keseharian Warga
Dalam kesempatan itu, Bima yang menyindir halus para kepala daerah, agar sesekali turut merasakan susahnya menjadi rakyat.
“Tapi yang penting begini, coba rasain deh apa yang dirasain warga. Kepala daerah itu harus bisa merasakan keseharian warga tuh seperti apa. Itu butuh perjuangan untuk menjaga tetap stabil di KRL lo. Untuk tidak limbung. Butuh juga persiapan khusus kalau kemudian kita dikejar waktu. Itulah kemudian yang dialami warga sehari-hari," ujar dia.
Ia juga mengatakan, naik angkot atau KRL gak perlu tiap hari, tapi minimal pernah coba, biar tahu rasanya.
“Enggak harus setiap hari, tapi kalau ada waktunya silakan cobain," tandas dia.
