MPR Gandeng KY dan DKPP Gelar Konferensi Nasional Etika Kehidupan Berbangsa

Penyelenggaraan Konferensi Nasional kali ini merupakan yang kedua.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Nov 2020, 03:08 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2020, 23:05 WIB
Bamsoet
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan rumusan Pancasila terbentuk dari proses menerima dan menghormati perbedaan pandangan

Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengatakan, pihaknya akan segera menggelar Konferensi Nasional Etika Kehidupan Berbangsa pada 11 November 2020.

Dia menyebutkan, dalam penyelenggaraan tersebut, MPR menggandeng Komisi Yudisial (KY) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Persiapan pun sudah dilakukan. Penyelenggaraan Konferensi Nasional kali ini merupakan yang kedua.

"Tentang etika kehidupan berbangsa yang diselenggarakan atas kerjasama MPR RI dengan Komisi Yudisial dan DKPP, tanggal 11 November 2020 pukul 10.00 yang akan datang, bertempat di MPR/DPR/DPD RI. Sebelumnya acara serupa itu pada akhir Mei 2017 lalu," kata Bamsoet, di Lobi Gedung Nusantara IV, Senayan, Jakarta, Senin (9/11/2020).

Dalam konferensi pers Bamsoet didampingi Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Ketua KY Jaja Ahmad Jayus, dan juga anggota DKPP Alfitra Salam yang mewakili Ketua DKPP.

Bamsoet melanjutkan, pada akhir Mei 2017 atau 3 tahun yang lalu, konferensi menghasilkan salah satunya soal menekankan pentingnya dilakukan integrasi sistem kode etik dan dibangunnya konstruksi struktur etika dalam jabatan-jabatan publik.

"Baik lingkungan eksekutif, legislatif dan yudikatif maupun organisasi-organisasi profesi lainnya, dengan berpedoman pada Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945," imbuh dia.

Bamsoet menjelaskan, acara ini diselenggarakan dalam rangka pemasyarakatan dan implementasi ketetapan MPR RI Nomor 6/MPR/2001 tentang etika kehidupan berbangsa.

"Serta untuk mendorong upaya penataan dan pembinaan sistem etika jabatan publik dalam penyelenggaraan negara dan penyelenggaraan jabatan-jabatan profesi untuk kepentingan umum yang membutuhkan kepercayaan dan pembinaan kualitas dan integritas," jelas dia.

Dia menuturkan, bahwa etika kehidupan berbangsa tersebut dimaknai sebagai rumusan yang bersumber dari ajaran agama.

"Khususnya yang bersifat universal dan nilai-nilai luhur budaya bangsa yang tercermin dalam Pancasila sebagai acuan dasar berpikir, bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa," dia memungkasi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya