BNPB Gelontorkan Rp 1 Miliar untuk Kabupaten di Zona Erupsi Gunung Merapi

Doni meminta tiap pemerintah daerah dapat memberikan pelayanan yang maksimal, sehingga para pengungsi merasa aman dan nyaman secara umum.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Nov 2020, 11:44 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2020, 11:44 WIB
Doni Monardo
Kepala BNPB Doni Monardo mengingatkan seluruh komponen yang tangani pengungsi Gunung Merapi patuhi protokol kesehatan saat tinjau pengungsian di TPPS Desa Tlogolele, Kec. Selo, Kab Boyolali, Jumat (20/11/2020). (Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bantuan dana sebesar Rp 1 miliar untuk penanganan erupsi Gunung Merapi, yang saat ini ditetapkan Level III atau Siaga sejak Kamis (5/11/2020). Bantuan tersebut diberikan kepada tiap-tiap wilayah administrasi yang masuk ke dalam zona Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Merapi.

"Hari ini kami akan memberikan bantuan sebesar Rp 1 miliar kepada setiap kabupaten. Di sini terdapat kabupaten dari DI Yogyakarta, yaitu Kabupaten Sleman, lantas sisanya tiga kabupaten dari Provinsi Jawa Tengah," kata Kepala BNPB Doni Monardo saat dalam keterangan tertulis, Jumat (10/11/2020).

Di hari pertama kunjungan kerja yang dilakukan ke wilayah KRB Gunung Merapi, Doni telah menyerahkan bantuan Rp 14 juta hingga Rp 1 miliar masing-masing kepada dua kabupaten, yakni Kabupaten Sleman dan Kabupaten Klaten.

Doni meminta agar tiap pemerintah daerah dapat memberikan pelayanan yang maksimal, sehingga para pengungsi dapat merasa aman dan nyaman secara umum. luruh aspek seperti logistik, obat-obatan, fasilitas istirahat hingga sanitasi air dipenuhi dengan baik.

"Kemudian pengungsian juga harus dalam kondisi yang aman dan nyaman. Aman dari aspek keamanan secara umum, nyaman dari aspek intuk dulungan logistiknya, obat-obatannya, fasilitas untuk istirahatnya, sanitasinya dan air bersih itu betul-betul bisa terpenuhi," tutup Doni.

Bantuan yang pertama diberikan Doni Monardo kepada Pemerintah Kabupaten Klaten, melalui Pjs. Bupati Klaten, Sujarwanto saat meninjau lokasi pengungsian sementara di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah.

"Kemudian bantuan Rp 1 miliar yang kedua diserahkan Kepala BNPB saat meninjau lokasi pengungsian warga kepada Pemerintah Kabupaten Sleman di Desa Glagaharjo, Sleman, DI Yogyakarta," kata dia

Doni juga akan memberikan bantuan tersebut hari ini, Jumat (20/11/2020) sekaligus melakukan peninjauan ke pengungsian di dua kabupaten, yakni Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Magelang di Jawa Tengah.

Selain bantuan tersebut, BNPB juga memberikan dukungan bagi penanganan para pengungsi dalam kaitannya penegakan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 di lokasi yang menjadi tempat pengungsian sementara.

"Untuk detailnya, satu unit mesin antigen, 15.000 catridge antigen, 200.000 masker kain, 250 jerigen hand sanitizer masing-masing 4 liter jepala BPBD wilayah masibg-masing," kata Doni.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Terapkan Protokol Kesehatan

Dengan bantuan tersebut, Doni meminta agar aspek keselamatan dan kesehatan di tiap-tiap lokasi pengungsian dapat menjadi prioritas utama. Dia tidak ingin kemudian muncul klaster pengungsian Gunung Merapi, hanya karena para pengungsi abai terhadap protokol kesehatan.

"Maka yang menjadi prioritas adalah mengikuti sistem pengungsian berbasis kepada protokol kesehatan," pinta Doni.

Sebelumnya, Doni telah memberikan arahan kepada para pemangku kebijakan di masing-masing daerah yang termasuk dalam KRB Gunung Merapi agar memberikan prioritas kepada para kelompok rentan.

"Kami juga sudah menyampaikan seluruh daerah agar memberikan prioritas kepada kelompok rentan, dalam hal ini adalah lansia, memiliki komorbid, yang difabel, ibu-ibu hamil dan juga balita. Itu yang harus kita prioritaskan," kata Doni.

 

Reporter: Rifa Yusya Adilah/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya