Liputan6.com, Jakarta - Setelah Gunung Merapi dan Gunung Ili Lewotolok, giliran Gunung Semeru menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik. Erupsi Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur, ini mulai terlihat sejak Jumat 27 November 2020.
Aktivitas vulkanik gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut atau mdpl itu ditandai dengan 4 kali guguran lava dari Kawah Jonggring Seloko dengan Jarak Luncur 200-300 meter. Tiga hari kemudian, Gunung Semeru erupsi kian meningkat.
Gunung Semeru kemudian meletus dengan melontarkan batuan pijar dan luncuran awan panas hingga 11 kilometer dari puncak pada Selasa 1 Desember 2020. Kendati aktivitas meningkat, status Gunung Semeru masih Waspada atau Level II pada Kamis 3 Desember 2020 pukul 06.00 WIB.
Advertisement
Bagaimana potensi bahaya letusan Gunung Semeru? Bagaimana rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG? Simak dalam Infografis berikut ini:
Video Pilihan
Infografis
Advertisement