INFOGRAFIS: Ancaman dan Bahaya Letusan Gunung Semeru

Kendati aktivitas vulkanik meningkat, status Gunung Semeru masih Waspada atau Level II pada Kamis 3 Desember 2020 pukul 06.00 WIB.

oleh Anri SyaifulTriyasni diperbarui 04 Des 2020, 09:02 WIB
Diterbitkan 04 Des 2020, 09:02 WIB
Banner Infografis Ancaman dan Bahaya Letusan Gunung Semeru. (Dok. AP Photo)
Banner Infografis Ancaman dan Bahaya Letusan Gunung Semeru. (Dok. AP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah Gunung Merapi dan Gunung Ili Lewotolok, giliran Gunung Semeru menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik. Erupsi Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur, ini mulai terlihat sejak Jumat 27 November 2020.

Aktivitas vulkanik gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut atau mdpl itu ditandai dengan 4 kali guguran lava dari Kawah Jonggring Seloko dengan Jarak Luncur 200-300 meter. Tiga hari kemudian, Gunung Semeru erupsi kian meningkat.

Gunung Semeru kemudian meletus dengan melontarkan batuan pijar dan luncuran awan panas hingga 11 kilometer dari puncak pada Selasa 1 Desember 2020. Kendati aktivitas meningkat, status Gunung Semeru masih Waspada atau Level II pada Kamis 3 Desember 2020 pukul 06.00 WIB.

Bagaimana potensi bahaya letusan Gunung Semeru? Bagaimana rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG? Simak dalam Infografis berikut ini:

Video Pilihan

Infografis

Infografis Ancaman dan Bahaya Letusan Gunung Semeru. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ancaman dan Bahaya Letusan Gunung Semeru. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya