Liputan6.com, Jakarta - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dikabarkan telah menangkap terduga teroris di Kota Bandarlampung, Lampung.
Terduga teroris yang ditangkap Densus 88 diketahui berinisial SG. Ia ditangkap sekitar pukul 11.30 WIB di Gang Banten, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Kedaton, Bandarlampung.
Baca Juga
Berdasarkan keterangan warga setempat yang melihat kejadian, terduga teroris itu ditangkap saat akan berangkat salat Jumat.
Advertisement
"Tiba-tiba ada dua orang anggota langsung menangkapnya," kata warga setempat yang namanya tidak mau disebutkan di lokasi, Jumat (4/12/2020).
Dia melanjutkan, terduga teroris tersebut dikenal oleh warga setempat dengan kesehariannya yang ramah. Ia juga mengatakan, sepengetahuannya SG telah tinggal di lokasi selama hampir tiga tahun.
"Dia juga kalau tidak salah guru les privat dan sering buka jasa bekam panggilan dan rukiah," kata dia seperti dikutip Antara.
Terhadap kejadian penangkapan terduga teroris tersebut, hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun pihak Densus 88.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Terduga Teroris di Palembang
Sebelumnya, Detasemen Khusus 88 menangkap seorang laki-laki terduga teroris berinisial AD (41) di Komplek Perumnas Talang Kelapa, Kecamatan Alang-Alang Lebar, Kota Palembang, Senin 30 November 2020 malam. Polisi menduga teroris tersebut adalah jaringan Jamaah Islamiyah (JI).
"Ya betul seorang laki-laki, Polda Sumsel hanya back up saja, sudah dibawa Densus 88 ke Jakarta," kata Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Hendri saat dikonfirmasi, Selasa (1/12/2020)..
Terkait afiliasi jaringan, menurutnya kemungkinan terduga teroris itu masuk jaringan Jamaah Islamiyah (JI) meskipun belum dapat dipastikan keterkaitanya dengan JI di Lampung karena masih dalam pengembangan.
Penangkapan terduga teroris itu dilakukan dalam dua kali penggeledahan, pertama pada pukul 16.00 WIB dan disusul pada malam hari.
Salah seorang tetangga terduga, Abudrohaman, mengatakan penggeledahan pertama disangka hanya masalah telepon genggam karena petugas yang datang tidak terlalu banyak.
"Karena rumahnya (terduga) memang ada conter hp," ujar Abdurohman.
Â
Advertisement