Liputan6.com, Lampung - Sebuah video memperlihatkan aksi perundungan terhadap seorang remaja putri di Pringsewu, Lampung, viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, korban tampak dipukul berkali-kali oleh sejumlah pelaku yang diduga teman sebayanya. Video berdurasi singkat itu memperlihatkan remaja perempuan tersebut menangis ketakutan sambil memohon ampun kepada pelaku. Namun, meski sudah meminta maaf berkali-kali, kekerasan terhadapnya tetap berlangsung. “Tolongin aku, maaf mbak, maaf,” ujar korban sambil menangis dan menahan sakit.
Lebih mengejutkan lagi, di bagian lain video, tampak pelaku memaksa korban untuk bersujud dan mencium kakinya. “Sujud lu, sujud!” bentak pelaku.
Baca Juga
Korban diketahui masih berstatus pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan merupakan warga Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.
Advertisement
Perundungan Terjadi di Pringsewu
Kapolres Pringsewu, AKBP Yunnus Saputra, mengonfirmasi adanya peristiwa perundungan tersebut. Dia mengatakan insiden itu terjadi pada Jumat (18/4/2025) lalu. "Benar, peristiwa perundungan itu terjadi pada hari Jumat kemarin," ujarnya kepada wartawan, Senin (21/4/2025).
Dia menambahkan, keluarga korban telah membuat laporan resmi ke Mapolres Pringsewu. "Pada Sabtu (19/4/2025), kami telah menerima laporan dari pihak keluarga korban. Saat ini kasusnya masih dalam proses penyelidikan," ungkapnya.
Pihak kepolisian tengah mengumpulkan bukti-bukti serta meminta keterangan dari sejumlah saksi untuk mengungkap motif di balik aksi perundungan tersebut.
Advertisement
Diduga Masalah Asmara
Hingga kini, Polres Pringsewu telah memeriksa tujuh orang saksi terkait insiden perundungan yang menghebohkan warga Lampung ini. Kapolres mengungkapkan bahwa dugaan sementara motif perundungan adalah persoalan asmara. "Dari hasil pemeriksaan awal terhadap tujuh saksi, peristiwa ini diduga dipicu masalah asmara," terangnya.
Dia menjelaskan bahwa ada dugaan konflik antara para remaja tersebut akibat rebutan perhatian dari seorang teman pria, yang memicu kecemburuan. Namun, hingga saat ini pemeriksaan terhadap korban dan para terduga pelaku belum dilakukan. “Rencananya hari ini atau besok akan dilakukan pemeriksaan terhadap korban dan pelaku, karena saat laporan masuk kemarin, korban belum bisa dibawa,” pungkasnya.
