Kunker di Bali, Ini Harapan Pelaku UMKM pada Menparekraf Sandiaga

Salah seorang pelaku UMKM yang dijumpai Sandiaga adalah penjual minuman yang bernama Dami. Pandemi Covid-19 yang melanda membuat Dami hanya mengantongi Rp 50 ribu per hari.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Des 2020, 21:34 WIB
Diterbitkan 28 Des 2020, 21:34 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno di Bali
Menparekraf Sandiaga Uno di Bali. (dok.Instagram @sandiuno/https://www.instagram.com/p/CJSfwXJBJS1/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno melakukan kunjungan kerja perdana ke Bali pada Minggu (27/12/2020). Dia menjumpai beberapa pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Pantai Kuta.

Salah seorang pelaku UMKM yang dijumpai Sandiaga adalah penjual minuman yang bernama Dami. Pandemi Covid-19 yang melanda membuat Dami hanya mengantongi Rp 50 ribu per hari. Padahal, suasana normal bisa untung Rp300-400 ribu per hari.

"Bu Dami ini biasa pendapatannya Rp300-400 ribu per hari. Sekarang tinggal Rp50 ribu per hari. Turun drastis sekali," kata Sandiaga , Senin (28/12/2020).

Kondisi serupa menimpa Adi, penyedia sewa alat atau papan surfing. Pandemi Covid-19 membuat Adi hanya menyewakan satu hingga dua papan surfing per hari. Tentu hasil yang didapatkan tidak cukup untuk menghidupi keluarganya.

Oleh sebab itu, Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu meminta semua pihak untuk bergandengan tangan dan bersatu padu membangkitkan pelaku UMKM yang bergerak di sektor pariwisata.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kepedulian Bersama

"Kita harus bangkitkan teman-teman, para masyarakat peduli wisata. Bali butuh kepedulian kita. Pak Ali, Bu Dami, dan teman-teman ini mengalaminya (dampak pandemi Covid-19)," kata dia.

Dia juga meminta bantuan kepada daerah dan ketua adat di Pulau Dewata untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, serta disiplin. "Sehingga kita bisa membantu pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya