LIPI: Sampah Medis Menyumbang 15 Persen di Sungai Jakarta

Kata dia, sampah plastik mendominasi sampah di muara sungai sebanyak 46-57 persen dari total sampah yang ditemukan.

oleh Ika Defianti diperbarui 31 Des 2020, 14:15 WIB
Diterbitkan 31 Des 2020, 14:12 WIB
Sampah medis memenuhi Sungai Cisadane, Kota Tangerang
Sampah medis memenuhi Sungai Cisadane, Kota Tangerang. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Oseanografi menyebut adanya peningkatan sampah medis di muara sungai menuju Teluk Jakarta saat pandemi virus corona atau Covid-19.

Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, M Reza Cordova menyatakan hasil tersebut berdasarkan identifikasi sampah menuju Teluk Jakarta melalui Sungai Marunda dan Cilincing di bulan Maret-April 2020, mengidentifikasi 7 tipe dan 19 kategori sampah.

Kata dia, sampah plastik mendominasi sampah di muara sungai sebanyak 46-57 persen dari total sampah yang ditemukan.

"Jumlah sampah secara umum yang sedikit meningkat atau sebesar lima persen, namun mengalami penurunan berat sebesar 23-28 persen," kata Reza dalam keterangan tertulis, Kamis (31/12/2020).

Selain itu, dia menyatakan adanya indikasi perubahan komposisi sampah semasa pandemi. Yakni meningkatnya sampah berbahan plastik yang relatif lebih ringan.

Lanjut Reza, dalam riset tersebut juga menemukan adanya sampah alat pelindung diri (APD) tenaga kesehatan. Seperti halnya masker, sarung tangan, baju hazmat, hingga pelindung wajah.

"Sampah APD tersebut menyumbang 15-16 persen dari sampah di kedua muara sungai, yaitu sebanyak 780 item atau 0,13 ton per harinya," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Peningkatan Pencemaran

Karena itu, dia meminta agar ada perbaikan pengelolaan sampah medis yang bersumber dari rumah tangga. Sebab hal tersebut dapat berdampak pada peningkatan pencemaran.

"Tidak menutup kemungkinan sampah tersebut menjadi tempat penempelan mikroorganisme patogen dan bahan berbahaya bagi ekosistem perairan, serta melepas bahan aditif lainnya," jelas dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya