Cara RS Hasan Sadikin Kelola Sampah Medis

Jaringan tubuh hingga jarum suntik, setiap hari ada sekitar 300 kg sampah medis di RS Hasan Sadikin.

oleh Arie Nugraha diperbarui 07 Jan 2020, 15:03 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2020, 15:03 WIB
RS Hasan Sadikin Bandung menyiapkan dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus saat pelaksanaan Pemilu 2019.
RS Hasan Sadikin Bandung

Liputan6.com, Jakarta Lebih dari 1.500 ton sampah dihasilkan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Jawa Barat sepanjang 2019. Terdiri dari lebih dari 300 ribu kilogram limbah medis dan lebih dari 1 juta kilogram sampah nonmedis per hari.

Menurut Kepala Kesehatan Lingkungan RS Hasan Sadikin Maudi Dirgahayu, jumlah total sampah yang dihasilkan tersebut dianggap tidak ada kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Maudi menyebutkan ruangan yang paling banyak menghasilkan sampah medis yaitu di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

“Limbah medis itu kategorinya limbah yang sudah terkontaminasi darah, cairan tubuh gitu kan, benda tajam. Nah, itu kategorinya limbah medis. Jadi kategorinya seperti perban ya, jarum suntik, pisau operasi, jaringan tubuh yang kaya gitu,” kata Maudi di RS Hasan Sadikin Bandung, Senin, 6 Januari 2020.

Maudi mengatakan sampah medis berupa jaringan tubuh itu berupa tumor, daging, kulit bekas tindakan operasi serta potongan bagian tubuh hasil amputasi. Hanya sebagian kecil sampah medis tersebut dapat didaur ulang.

Sementara, sampah medis yang dapat didaur ulang sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup P56/2015 yaitu kemasan cairan infus dan tabung suntikan. Sedangkan, untuk jarum beserta sampah lain yang dikategorikan sampah akan dimusnahkan dengan cara dibakar.

“Kita bermitra dengan perusahaan lain yang telah bersertifikat. Mereka akan membawa sampah medis itu ke penampungan di luar Kota Bandung dan membakarnya. Dengan menggunakan alat yang namanya incenelator,” sebut Maudi.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini


Sampah Nonmedis

Sampah kertas untuk pendidikan
Sampah nonmedis. (Foto ilustrasi: pixabay)

Sampah nonmedis tertinggi, lanjut Maudi, dihasilkan oleh ruangan pelayanan pasien dan perkantoran. Jenisnya yang tertinggi yaitu sampah nonmedis organik, contohnya seperti sisa makanan serta daun kering pohon.

Maudi menjelaskan sisa makanan yang menjadi sampah tersebut, saat ini tengah dilakukan uji coba untuk dimusnahkan dengan cara ramah lingkungan. RS Hasan Sadikin tengah mengembangkan pengolahan sampah dengan sistem Bioteknologi Maggot dan Zero Waste (BMW).

“Itu masih dilakukan uji coba sebagai salah satu bentuk dukungan RS Hasan Sadikin terhadap program ramah lingkungan Kota Bandung, Kang Pisman. Namun pelaksanaannya melibatkan banyak pihak, baik untuk pengangkutan sampah serta pengolahannya dengan magot. Jadi hasilnya belum dapat dirasakan,” ujar Maudi

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya