Liputan6.com, Jakarta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur melakukan pengambilan sampel air dan tanah di lokasi yang diduga tercemar pengeboran PAD B PEP Sukowati Field di Desa Ngampel Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro, Rabu (19/2/2025).
Usai melihat kondisi sawah dan saluran air serta mengambil sampel, DLH Jatim memilih irit bicara. Nampak hati-hati menjawab pertanyaan wartawan.
Baca Juga
Kepala Bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur, Ainul Huri menjelaskan untuk membuktikan ada tidaknya pencemaran di sekitar lapangan PAD B PEP Sukowati Field harus berdasar hasil uji laboratorium.
Advertisement
"Kalau dampaknya secara visual, bisa dilihat langsung, tanpa saya harus menjelaskan. Apakah (tanaman) sawahnya ada yang mati," ujarnya, ditulis Jumat (21/2/2025).
Tanaman Masih Subur
Saat diminta untuk mendiskripkan bagaimana kondisi lapangan yang dia lihat, Ainul justru meminta kepada jurnalis yang ikut dalam kegiatan tersebut, untuk menilai sendiri bahwa kondisinya tidak ada tanaman padi yang mati.
Terutama, di lahan persawahan yang sekarang sedang ditanami padi. Lahan tersebut paling dekat dengan kawasan yang diduga tercemar. Antara lokasi dan sawah tersebut hanya dipisah aliran irigasi.
Sementara pantauan jurnalis saat mengikuti pengambilan sampel di sekitar lapangan PAD B PEP Sukowati Field, nampak tanaman padi yang beririsan langsung dengan kawasan yang diduga tercemar masih nampak tumbuh hijau. Ekosistem air di aliran parit tersebut juga masih nampak terjaga. Yakni dengan banyak dijumpai ikan-ikan.
Dari pengamatan lapangan, tim DLH bersama tim Direktorat Krimsus Subdit IV Tipiter Polda Jatim dan Satreskrim Polres Bojonegoro mengambil sampel di tujuh titik sekitar lokasi yang diduga tercemar ceceran solar. Yakni, empat titik di air dan tiga titik di kawasan darat.
"Hasil dari uji laboratorium itu, paling cepat keluar 15 hari pasca pengujian," katanya.
PEP Sukowati Field Gerak Cepat
Seperti diberitakan, PEP Sukowati Field bergerak cepat menindaklanjutan laporan atas dugaan pencemaran yang bersumber dari lapangan. Setelah menemukan sumber ceceran. PEP Sukowati juga langsung melakukan pembersihan terhadap ceceran solar.
“Sumber ceceran yaitu dari tangki solar untuk kebutuhan genset kontraktor,” kata Manager Sukowati Field, Arif Rahman Hakim, Minggu (16/2/2025).
Dijelaskan, ceceran solar yang berasal dari bak penampung genset PT ASRY yang melakukan pekerjaan water treatment di pengeboran sumur SKW 38. Posisi bak penampung terpapar curah hujan yang cukup tinggi di area Desa Ngampel.
Akibatnya, ceceran solar tersebut masuk ke area saluran air yang berada di luar pagar, namun masih berada di dalam patok wilayah PEP Sukowati. Meski begitu, pihak Pertamina juga telah memberikan teguran kepada pihak vendor agar tidak terulang kejadian serupa.
Advertisement
