Pemberian Pemerintah Tak Cukup, Sumsel Bakal Beli Sendiri Vaksin Sinovac

Sumsel sendiri mendapatkan 5,7 juta dosis vaksin Sinovac dari pemerintah dan baru diterima 30 ribu dosis. Jumlah itu tak sebanding dengan total penduduk Sumsel sebanyak 8,6 juta jiwa.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jan 2021, 07:40 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2021, 07:40 WIB
Sanksi Denda Bagi Pelanggar Protokol Kesehatan di Sumsel, Berapa Biayanya?
Gubernur Sumsel Herman Deru akan menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan di Sumsel (Dok. Humas Pemprov Sumsel / Nefri Inge)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berencana membeli sendiri vaksin Sinovac untuk memenuhi kebutuhan daerah. Tujuannya tak lain agar mempercepat vaksinasi seluruh warga Bumi Sriwijaya.

Sumsel sendiri mendapatkan 5,7 juta dosis vaksin Sinovac dari pemerintah dan baru diterima 30 ribu dosis. Jumlah itu tak sebanding dengan total penduduk Sumsel sebanyak 8,6 juta jiwa, sementara angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terus mengalami peningkatan.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengungkapkan, pembelian vaksin tersebut menggunakan skema corporate social responsibility (CSR) dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di Sumsel. Seperti PT Bukit Asam, PT Pertamina, PT Pusri, dan masih banyak perusahaan pelat merah lainnya.

"Saya tidak mau ganggu APBD Sumsel, karena ada duit CSR, saya ajak patungan BUMN-BUMN itu," katanya di Palembang, Senin (4/1/2020).

Dia mengungkapkan, pembelian vaksin Sinovac juga melalui kerjasama dengan bupati dan wali kota di Sumsel. Pihaknya akan mencari informasi harga vaksin tersebut dan selanjutnya pengumpulan dana dilakukan.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Izin Kemenkes dan Presiden

"Atas izin Kemenkes atau presiden, kita beli saja vaksin agar masyarakat cepat dapat. Harganya ada ratusan ribu sampai jutaan rupiah, nanti kita koordinasikan," ujarnya.

"Lebih cepat divaksin maka lebih cepat juga pemulihan di semua sektor. Nanti seluruh tenaga medis divaksin, kemudian tenaga pendidik, anak didik, dan masyarakat luas. Pembelian vaksin adalah solusinya," pungkasnya.

Reporter : Irwanto

Sumber: Merdeka 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya