Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memanggil Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk segera memenuhi hak-hak keluarga korban pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepualauan Seribu. Jokowi juga ingin agar keluarga korban diberikan pendampingan.
"Presiden meminta saya untuk mengoordinasikan proses layanan kepada keluarga korban dengan sebaik-baiknya, dan juga memberikan pendampingan diperolehnya hak-hak dari keluarga korban," ujar Budi Karya dalam konferensi pers, Selasa (12/1/2021).
Menurut dia, Jokowi memerintahkan agar segala sesuatu yang terkait hak-hak para korban dan keluarga diselesaikan dengan cepat dan baik. Budi pun mengaku telah memanggil pihak Sriwijaya Air dan Jasa Raharja untuk bertemu pihak keluarga.
Advertisement
"Kami sudah memanggil dan bersama dengan Sriwijaya Air dan Jasa Raharja kemarin ketemu dengan keluarga dan tadi bersama-sama kami menuju ke Rumah Sakit Kramat Jati," kata dia.
Budi menyebut Jokowi sangat konsen terhadap tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Bahkan, setiap hari Jokowi rutin menanyakan perkembangan pencarian bagian tubuh korban maupun black box Sriwijaya Air.
"Tercatat lebih dari 5 kali Bapak Presiden menelpon saya dan berdiskusi, dan saya setiap hari dua kali memberikan laporan kepada Presiden," tutur dia.
Untuk diketahui, pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Membawa 62 Orang
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.
Advertisement