Istana Beberkan Pertimbangan Jokowi Tunjuk Listyo Sigit Jadi Calon Kapolri

Listyo Sigit Prabowo disebut memenuhi semua kriteria Kapolri yang dibutuhkan.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 20 Jan 2021, 16:32 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2021, 16:23 WIB
Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo
Fit and proper test calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo (Foto: DPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membeberkan dasar pertimbangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajukan nama Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri. Menurutnya, hal itu karena Listyo Sigit memenuhi kriteria Kapolri yang dibutuhkan.

“Ya kriteria lah. Kan semua ada kriteria. Kapasitas, kapabilitas, loyalitas, integritas itu bagian dari semua itulah. Jadi semua agregat dari indikator yang dikenali dari awal itu memuculkan sebuah agregat. Dan agregat itu seseorang akan dipilih begitu,” kata Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Rabu (21/1/2021).

Moeldoko menyebut, tak ada motif terselubung terkait penunjukkan Listyo Sigit sebagai calon tunggal Kapolri. Penunjukan itu didasarkan pada kemampuan yang dimiliki mantan Kapolda Banten tersebut.

“Jadi bukan karena macam-macam. Jangan diartikan macam-macam. Tapi seorang pimpinan puncak itu memiliki tanggung jawab yang luar biasa. Kalau dia memiliki tanggung jawab yang luar biasa maka mereka juga harus mempunyai kemampuan yang luar biasa. Itu berkaitan dengan capability seseorang. Kapasitas dia dalam mengadopsi berbagai persoalan, dia sudah terbukti,” terangnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Pertimbangan Loyalitas dan Integritas

Selain memilki kapasitas pemimpin, Moeldoko menyebut Listyo Sigit memiliki loyalitas tinggi kepada negara.

“Berikutnya lagi loyalty. Seorang pemimpin harus punya loyalty kepada negara. Itu pasti. Enggak bisa ditawar itu. Integritas satunya kata dengan perbuatan, itu juga yang selalu dilihat,” katanya.

Sementara itu, terkait Listyo yang akan melompati empat angkatan seniornya apabila resmi menjadi Kapolri, Moeldoko menyebut hal itu juga sudah dipertimbangkan presiden.

“Jadi pasti presiden sudah memikirkan untuk kepentingan yang lebih besar maka ada pertimbangan-pertimbangan lain. Jadi ini kan pilihan. Pilihan pertama pendekatannya senioritas. Pilihan yang kedua pendekatannya yang tadi beberapa persyaratan tadi,” ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya