Top 3 News: Komjen Listyo Sigit Sebut Tak Ada Agama Ajarkan Terorisme

Kapolri terpilih, Komjen Listyo Sigit menyebut, terorisme merupakan ajaran tersendiri yang tidak diketahui dari mana asalnya.

oleh RinaldoMaria FloraNanda Perdana PutraAdy Anugrahadi diperbarui 21 Jan 2021, 07:34 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2021, 07:26 WIB
FOTO: Komisi III DPR dan Calon Kapolri Listyo Sigit Prabowo Beri Keterangan Bersama
Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menyampaikan keterangan pers usai mengikuti uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri di Lobi Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (20/1/2021). Seluruh fraksi di Komisi III DPR setuju Listyo Sigit menjadi Kapolri. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Usai mengikuti uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di ruang Komisi III DRP RI, Komjen Listyo Sigit Prabowo disetujui menjadi Kapolri untuk menggantikan posisi Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis yang akan segera memasuki masa pensiun. Berita ini menjadi terpopuler pertama di top 3 news, Rabu, 20 Januari 2021. 

Sebelum diputus menjadi Kapolri terpilih, Listyo Sigit memaparkan sederet sasaran yang akan diwujudkannya dalam Institusi Polri di hadapan seluruh fraksi. Salah satunya menekankan bahwa Polri tidak boleh menjadi alat kekuasaan.

Saat menyinggung soal kasus terorisme di Tanah Air, Komjen Listyo Sigit mengatakan, bahwa tidak ada agama manapun yang mengajarkan terorisme. Karena sejatinya semua agama mengajarkan kasih sayang. 

Berita terpopuler lainnya terkait pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian perihal penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Provinsi Papua.

Tito menyebut, Papua contoh Pemda yang salah saat menyusun RAPBD. Untuk itu dia meminta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sistem sebelumnya yaitu Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) menjadi Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD).

Sementara itu, dari pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182, publik dihebohkan kabar adanya tanda SOS dari Pulau Laki, Kepulauan Seribu yang disebut-sebut menjadi salah satu titik jatuhnya pesawat, pada Sabtu 9 Januari lalu.

Sempat mencuat dugaan bahwa tanda SOS yang tertangkap dalam  layar aplikasi Google maps tersebut berasal dari korban Sriwijaya Air yang selamat.

Menyikapi kabar yang beredar, Basarnas melakukan pengecekan ke Pulau Laki. Hasilnya tidak ditemukan apapun yang berkaitan dengan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di titik tersebut.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Rabu, 20 Januari 2021:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Calon Kapolri Listyo Sigit: Tidak Ada Satu Agama pun yang Mengajarkan Terorisme

Raut Wajah Calon Kapolri Listyo saat Berhadapan dengan Komisi III DPR
Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo bersiap mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Kapolri di ruang Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (20/1/2021). Komjen Listyo merupakan calon tunggal Kapolri yang diajukan Presiden Joko Widodo ke DPR. (Foto: Pool/Sopian)

Calon Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyampaikan, terorisme tidak berasal dari ajaran agama. Sebab itu, seluruh elemen bangsa berkepentingan untuk melawan ideologi tersebut.

Pernyataan itu disampaikan menanggapi Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh yang meminta sikap Listyo terkait pandangan Islam tidaklah identik dengan terorisme dan radikalisme.

 

"Yang disampaikan oleh Pak Pangeran bahwa tidak ada satu agama pun yang mengajarkan masalah terrorism. Semua agama mengajarkan kasih sayang, termasuk Islam yang mengajarkan rahmatan lil alamin," tutur Listyo di Gedung DPR MPR, Jakarta, Rabu (20/1/2021).

Listyo menyebut, terorisme merupakan ajaran tersendiri yang tidak diketahui darimana asalnya.

 

Selengkapnya...

2. Mendagri Sebut Papua Contoh Pemda yang Salah Menyusun RAPBD

Kasus Covid-19 Meningkat, Mendagri Minta Kepala Daerah Proaktif Kendalikan Penyebaran
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan Papua merupakan contoh pemerintah daerah (pemda) yang salah dalam membuat rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD).

"Rancangan APBD yang salah akan membuat gagal, percuma nanti seperti di Papua. Uang banyak, tapi tata kelolanya kurang pas," kata Tito Karnavian di Senayan, Jakarta, Selasa (19/1/2021).

Karena itu, Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah menginstruksikan agar pemda mengganti sistem sebelumnya yaitu Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) menjadi Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD).

Tito mengatakan bahwa SIPD itu memiliki keunggulan menampilkan seluruh informasi pengelolaan keuangan daerah, sehingga semua bisa diketahui pemerintah pusat secara daring (online).

Mendagri mengatakan, sistem baru yang diterapkan oleh Kementerian Dalam Negeri itu akan menyulitkan oknum tertentu yang memiliki kecenderungan penyimpangan moral.

 

Selengkapnya...

3. Viral Tanda SOS di Pulau Laki Kepulauan Seribu, Ini Kata Basarnas

Operasi Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Diperpanjang Selama 3 Hari
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito bersama jajaran memberikan keterangan status operasi SAR di Posko JICT II Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (15/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu Sabtu (9/1) petang. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Media sosial dihebohkan dengan beredarnya tangkapan layar aplikasi google maps yang menampilkan ikon SOS di Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Basarnas menyatakan akan menyisir ke titik tersebut.

"Nanti kita akan cek sesuai dengan informasi yang diberikan tadi," kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Jakarta Utara, Rabu (20/1/2021).

Ketika disinggung kemungkinan tanda SOS diberikan oleh korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak, Rasman mengatakan, pihaknya tak ingin berandai-andai sebelum melakukan pengecekan.

Meski, sampai saat ini tidak ada keterangan yang menyatakan bahwa ada penumpang selamat pascakecelakaan pesawat pada Sabtu 9 Januari 2021.

Rasman menduga, tanda SOS berasal dari tim SAR yang mendirikan posko di sekitaran kepulauan Seribu.

 

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya