TPU Bambu Wulung Sudah Terima 425 Pemakaman Covid-19 Setelah 11 Hari Dibuka

Muhaimin mengatakan, sudah ada 425 yang dimakamkan dengan protokol kesehatan, setelah 11 hari dibuka atau sejak 21 Januari 2021.

oleh Ika Defianti diperbarui 31 Jan 2021, 15:45 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2021, 15:45 WIB
FOTO: Sebagian Lahan TPU Bambu Apus Digunakan Untuk Pemakaman Jenazah dengan Protokol COVID-19
Petugas menggali makan khusus jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Bambu Apus, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sejak dibuka Kamis (21/1) kemarin hingga hari ini, tercatat sekitar 35 jenazah dimakamkan dengan protokol COVID-19 di TPU Bambu Apus. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Pengawas Pelaksana Khusus Pemakaman Covid-19 TPU Bambu Wulung, Muhaimin mengatakan, sudah ada 425 yang dimakamkan dengan protokol kesehatan, setelah 11 hari dibuka atau sejak 21 Januari 2021.

"Hingga saat ini pemakaman dengan protokol kesehatan di TPU Bambu Wulung mencapai 425. Itu data hingga pukul 13.00 WIB," kata Muhaimin saat dihubungi, Minggu (31/1/2021).

Karena itu, demi mengatasi ketercukupan makam untuk pemakaman Covid-19, pihaknya melakukan penghematan. Karena diperkirakan dapat menambah dua kali lipat dari kapasitas semula.

"Biasanya, per petak makam 2,5 x 1,5 meter persegi, kini diringkas menjadi 1,2 x 2,2 meter persegi per lubang atau petak makam," jelas Muhaimin.

Meski ukurannya kecil untuk pemakaman Covid-19, masih terdapat jarak sekitar 40 sentimeter setiap sisinya. Kata dia, ukuran tersebut dapat digunakan untuk memasukkan peti jenazah.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jumlah Penggali Makam Ditambah

Pengawas Pelaksana Khusus Pemakaman Covid-19 TPU Bambu Wulung, Muhaimin menuturkan, penambahan jumlah tenaga PJLP penggali makam ini dilakukan karena setiap harinya jenazah Covid-19 yang dimakamkan di TPU ini terus meningkat.

"Tenaga PJLP penggali makam ditambah karena jumlah jenazah Covid-19 yang dimakamkan meningkat. Penambahan tenaga diambil dari PJLP TPU Pondok Ranggon yang sudah terbiasa menangani korban Covid-19," tutur Muhaimin, Jumat (29/1/2021).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya