BPDB Sebut Kerugian Gempa Sulbar Mencapai Rp 206,4 Miliar

BPBD Sulbar bersama BNPB dan instansi terkait akan fokus dalam mencari dan mengevakuasi warga korban gempa Sulbar.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Feb 2021, 18:53 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2021, 18:53 WIB
FOTO: Melihat Dampak Kerusakan Akibat Gempa Mamuju
Pengendara sepeda motor melewati mobil yang terkubur puing reruntuhan bangunan akibat gempa di Mamuju, Sulawesi Barat, Indonesia, Senin (18/1/2021). Sebanyak 253 warga mengalami luka berat akibat gempa di Kabupaten Majene dan Mamuju. (AP Photo/Yusuf Wahil)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mencatat, total nilai kerugian gempa di Kabupaten Mamuju dan Majene sementara ini mencapai Rp206.415.588.200. Kerugian Kabupaten Mamuju Rp 120,3 miliar, sedangkan di Majene Rp86 miliar.

Di Mamuju, kerugian terbesar berasal dari sektor ekonomi yang mencapai Rp 50,9 miliar. Pada sektor permukiman, kerusakannya mencapai Rp20,1 miliar. Pada sektor sosial Rp 8,4 miliar, infrastruktur Rp 1,3 miliar, dan sisanya Rp 39,9 miliar kerugian pada lintas sektor.

"Sektor permukiman menyumbang kerusakan terbesar di Majene, yakni sebesar Rp57,6 miliar. Kemudian di sektor sosial Rp26,1 miliar, lintas sektor Rp2,1 miliar dan di infrastruktur Rp30 juta. Data kerugian ini dihimpun kami per 20 Januari 2021," kata Kepala Pelaksana BPBD Sulbar, Darno Majid dalam Forum Group Discussion Gempa Bumi Sulawesi Barat, Senin (1/2).

Pada saat ini, BPBD Sulbar bersama BNPB dan instansi terkait akan fokus dalam mencari dan mengevakuasi warga. Selain itu, fokus utamanya yakni merawat korban dan menyalurkan bantuan kemanusiaan. Setelah itu roda perekonomian akan kembali digerakkan.

"Nantinya, secara bertahap kita juga akan fokus dalam pengembalian operasi layanan pemerintahan, fasilitas umum dan sosial ataupun pelayanan pengungsian dan kesehatan," kata Darno.

Dalam hal ini, BPBD Sulbar dibantu dengan 4.604 personel gabungan yang terdiri dari 1.388 TNI AD, 95 orang TNI AL, dan 88 orang TNI AU. 744 anggota Polri dan 2.064 orang relawan.

"Kita dibantu sama banyak pihak, karena tim kami (BPBD) hanya terdiri dari 75 orang, sedangkan Basarnas 100 orang dan Tagana 50 orang," ujarnya.

Sementara itu, jumlah korban jiwa dari gempa berkekuatan magnitudo 6,2 di Kabupaten Mamuju dan Majene sebanyak 105 orang. Dengan rincian, 95 orang ditemukan Mamuju dan 10 orang di Majene. Sementara itu, 3.369 orang luka-luka. 426 orang luka berat, 240 orang luka sedang, dan 2.703 orang luka ringan.

"Ada 2 orang meninggal dunia di pengungsian karena sakit dan 3 orang dinyatakan hilang," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jumlah Pengungsi

Sementara itu, 90.258 orang masih mengungsi di 354 titik yang tersebar di 3 kabupaten. Jumlah pengungsi terbanyak ada di Kabupaten Mamuju, yakni 58.123 orang. Di Mamuju, ada 229 titik pengungsian.

Sedangkan di Kabupaten Polman, ada 5.185 orang yang mengungsi, mereka tersebar di 105 titik pengungsian. Pengungsian terpadat berada di Majene, ada 26.950 orang yang mengungsi, sementara jumlah titik pengungsian hanya dua.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya