Banjir Jakarta di Tengah Ancaman Cuaca Ekstrem Ibu Kota

Curah hujan tinggi diprediksi masih akan mengguyur Ibu Kota dalam beberapa hari ke depan. Warga pun diminta tetap siaga hadapi banjir Jakarta.

oleh Muhammad Ali diperbarui 20 Feb 2021, 00:00 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2021, 00:00 WIB
Banjir Rendam Sejumlah Mobil di Kemang
Sejumlah mobil terendam banjir di kawasan Kemang, Jakarta, Kamis (2/1/2020). Banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya mengakibatkan banyak kendaraan terendam air. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Hujan yang mengguyur Ibu Kota sejak Jumat 19 Februari 2021 dinihari hingga pagi menyebabkan sejumlah daerah di Jakarta terendam banjir. Bahkan wilayah Cipinang Melayu yang baru dibanggakan Gubernur DKI Anies Baswedan sebagai tempat tidak banjir, lokasi tersebut kali ini terendam hingga satu meter lebih.

Salah satu warga Cipinang Melayu, Muhammad mengatakan, air sudah mulai masuk dan merendam daerahnya di RW 04. Mulai dari RT 01 sampai RT 06, sejak pukul 03.30 WIB dini hari.

"Sudah sampai sedada orang dewasa," kata Muhammad saat dihubungi Merdeka.com, Jumat (19/2/2021).

Dia menuturkan, banjir juga sempat terjadi kemarin Kamis 18 Februari 2021. "Tapi sudah surut. Diguyur hujan semalam, makin naik tinggi airnya," tutur Muhammad.

Banjir ini pun membuat dirinya bersama keluarga dan beberapa tetangga memilih mengungsi. "Alhamdulillah saya sendiri sudah naik. Kan kampung saya posisinya di bawah," kata Muhammad.

Dalam data yang tertera pada aplikasi Jakarta Kini (Jaki) milik Pemprov DKI Jakarta pukul 08.30 WIB, disebutkan ada 13 RW di DKI Jakarta terendam banjir pada Jumat (19/2/2021) pagi. Tinggi air di setiap wilayah bermacam-macam.

13 RW tersebut antara lain RW 04 Kelurahan Kembangan, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 31-70 sentimeter. Juga RW 05 Kelurahan Kembangan, Jakarta Barat, dengan ketinggian banjir yang sama.

Banjir dengan ketinggian yang sama pun terjadi RW 02 Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat. Demikian pula di RW 03 Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat; RW 03 Kelurahan Cengkareng Timur, Jakarta Barat; RW 15 Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat; dan RW 06 Kelurahan Cengkareng Barat, Cengkareng, Jakarta Barat.

RW 03 Kelurahan Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat; RW 15 Kelurahan Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat; RW 02 Kelurahan Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat; RW 03 Kelurahan Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat; RW 06 Kelurahan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan; serta RW 02 Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara juga banjir 31-70 cm.

BPBD DKI Jakarta mengungkapkan, banjir yang merendam beberapa wilayah Jakarta merupakan imbas dari curah hujan yang tinggi. Peringatan adanya potensi curah hujan dengan intensitas tinggi yang perlu diwaspadai masyarakat Jakarta, pada 19-20 Februari 2021 disampaikan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

“Untuk itu, masyarakat diimbau waspada, Pemprov DKI Jakarta juga akan bersiaga dan mempercepat penanganan di lokasi-lokasi yang rawan terdampak genangan maupun banjir,” kata Plt. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto, Jumat (19/2/2021).

Sabdo menyampaikan, hujan deras yang terjadi sejak Kamis (18/2) pukul 23.00 WIB di Jakarta meluas ke berbagai wilayah. Berdasarkan hasil pantauan satelit milik LAPAN, prediksi hujan dan angin pada ketinggian 850 mb (1,5 km) masih berlangsung pada Jumat (19/2) pukul 17.00 WIB.

Berdasarkan data terkini dari BPBD DKI, saat ini beberapa titik di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur masih terdampak genangan. Untuk wilayah Jakarta Barat, meliputi 3 Kelurahan, terdiri atas 3 RW dan 3 RT, namun tidak ada pengungsi.

Sedangkan, untuk wilayah Jakarta Timur, genangan juga disebabkan luapan PHB Sulaiman dan Kali Sunter, meliputi 9 Kelurahan, terdiri atas 31 RW dan 96 RT, serta sebanyak 182 KK atau 694 orang masih mengungsi.

“Seluruh genangan sedang ditangani oleh jajaran Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta dan PPSU Kelurahan. Untuk di Jakarta Timur, khususnya di RW 02 dan RW 03, Kelurahan Cipinang Melayu, saat ini kami sedang melakukan pemompaan di PHB Sulaiman dan Kalimalang. Harapannya, dapat surut dalam beberapa jam ke depan,” imbuh Sabdo.

Sabdo juga menyampaikan, BPBD DKI Jakarta telah mendistribusikan logistik yang menjadi kebutuhan warga terdampak genangan, serta mendirikan tenda pengungsi dan posko BPBD.

“Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta juga telah mendirikan Dapur Umum dan menyalurkan sejumlah bantuan tersebut. Salah satunya, yang telah dilakukan oleh Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Timur, yakni mengoperasikan dapur umum di GOR Jakarta Timur, Jl. Otista, Cipinang Cempedak, Jatinegara,” tandasnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Klaim Lebih Kecil dari Tahun Sebelumnya

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan banjir yang melanda DKI Jakarta hari ini tidak berdampak besar. Berdasarkan data yang didapat olehnya, hanya 57 dari 30.470 RT di DKI Jakarta yang terendam banjir.

"Jadi kecil sekali. Jumlah pengungsi ada 182 KK. Kalau melihat data dari tahun-tahun sebelumnya terjadi penurunan signifikan," kata Riza, Jumat (19/2/2020).

Selain jumlah RT, titik pengungsian pada banjir kali ini juga menurun signifikan dibanding sebelumnya. Riza menyebut, pada 2013, titik pengungsian banjir sebanyak 1.115. Kemudian pada 2015 menurun menjadi 337.

Sementara pada 2018 tidak ada titik pengungsian. Namun, pada 2019 meningkat tipis yakni sebanyak 13. Pada 2020, tercatat ada 70 titik pengungsian banjir.

"2021 Sedang kita rekap, sementara ada 1, 2 titik pengungsian," ujarnya.

Riza melanjutkan, korban jiwa pada banjir kali ini juga belum ada. Padahal, pada 2013 jumlah korban jiwa akibat banjir sebanyak 38.

Pada 2018 menurun menjadi 1, 2019 meningkat menjadi 2 dan 2020 konsisten hanya 2 korban jiwa.

"Warga terdampak juga demikian semakin berkurang, kelurahan terdampak juga semakin berkurang, kecamatan terdampak juga semakin berkurang. Prinsipnya dari data dan fakta terjadi penurunan yang cukup signifikan berkat upaya kita semua, khususnya masyarakat Jakarta yang mendukung program-program pemerintah," tandasnya. 

Riza Patria sebelumnya meminta masyarakat serta aparat bersiaga menghadapi prediksi banjir oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) di Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek) pada 19-20 Februari 2021.

"Memang beberapa hari diprediksi akan agak ekstrem. Masyarakat kami minta siap siaga, aparat siap siaga, kami juga sama-sama mempersiapkan, cuaca ini memang harus kita hadapi dengan bijak, tenang, sabar, kita sinergi positif, kolaborasi, itulah tugas kita melakukan pencegahan," kata Riza di Jakarta, Kamis 18 Februari 2021.

Riza mengharapkan kesiagaan semua pihak mengingat ada tiga sumber banjir yang terjadi di Jakarta, mulai hujan lokal hingga hujan yang airnya berasal dari hulu.

"Kita tidak tahu datangnya banjir, apakah hujan dari Katulampa dan Bogor, atau banjir rob, apakah hujan lokal kita harus siap. Sumber banjir di Jakarta ada tiga, jadi memang kita harus siap, mudah-mudahan tahun ini tidak terjadi banjir seperti tahun sebelumnya," tuturnya seperti dikutip dari Antara.

Riza menyampaikan curah hujan tinggi masih terjadi dalam beberapa hari terakhir di wilayah Jakarta. Berdasarkan prediksi BMKG, Riza menyebut cuaca ekstrem akan terjadi selama sepekan ke depan.

"Ya sesuai dengan hasil BMKG, memang hasilnya kita bisa ketahui menggunakan teknologi, prediksi memang ke depan sampai hari Minggu. Cukup ekstrem ya, kita lihat beberapa hari ini cukup tinggi curah hujan, tapi alhamdulillah tadi menurut laporan di 35 RT, 8 RW yang terendam banjir ketinggian kurang lebih 40 cm tapi sudah turun dalam waktu yang cepat singkat, mudah mudahan hari ini cerah," ujarnya.

Lebih lanjut, Riza mengatakan, berdasarkan data yang diterimanya, mulai terjadi penurunan banjir di Jakarta yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Selain penurunan banjir, data genangan air di Jakarta juga mengalami penurunan.

Dalam prakiraannya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan kondisi cuaca pada Sabtu 20 Februari 2021. Disebutkan adanya potensi petir dan angin kencang di sejumlah titik Ibu Kota pada siang dan malam hari.

"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Jaksel, Jakbar dan Jaktim pada siang dan malam hari," ungkap BMKG lewat peringatan dini cuacanya.

Sementara, cuaca pada pagi hari untuk empat kota penyangga Jakarta diprediksi berawan dan berawan tebal. Yaitu Bekasi, Depok, Bogor dan Tangerang.

Siang dan malam harinya, keempat kota diguyur hujan ringan hingga sedang. Bahkan Bogor dan Bekasi berpotensi hujan lebat dan diwarnai kilat serta angin kencang.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Banjir Rendam 5 RW di Bukit Duri
Aktivitas warga saat banjir merendam permukiman di Bukit Duri, Jakarta, Kamis (18/2/2021). Hujan deras yang mengguyur sejak pagi menyebabkan permukiman warga di 5 RW, yakni RW 03, 04, 05, 06, dan 07 Kelurahan Bukit Duri terendam banjir. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya