Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, JK: Tidak Ada Toleransi untuk Teror

Menurut JK, segala bentuk teror tidak bisa ditoleransi. Sebab, dalam semua agama tindakan apa pun dalam bentuk teror tak dapat dibenarkan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 28 Mar 2021, 13:17 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2021, 13:17 WIB
Jusuf Kalla
Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (JK) meminta partisipasi masyarakat dan pengusaha memerangi COVID-19 yang semakin meninggi di Indonesia, terutama di wilayah DKI Jakarta di sela sela perayaan HUT PMI ke-75 di Markas Pusat PMI, Jakarta, Kamis (17/9/2020). (Tim Komunikasi Jusuf Kalla/JK)
Liputan6.com, Jakarta

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla atau JK mengutuk keras insiden dugaan bom bunuh diri yang terjadi di depan gereja Katedral Makassar, pada pagi hari ini, Minggu 28 Maret 2021. 

JK berharap, aparat berwajib bisa segera mengungkap motif serta menangkap jaringan pelaku yang berada di balik aksi keji tersebut. 

 
"Saya mengutuk keras aksi pengeboman tersebut, saya berharap agar aparat keamanan dapat segera mengungkap motif dan menangkap jaringan pelakunya,” tegas JK di  Jl. Brawijaya No. 6 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Minggu, (28/3/ 2021). 
 
Menurut JK, segala bentuk teror tidak bisa ditoleransi. Sebab, dalam semua agama tindakan apa pun dalam bentuk teror tak dapat dibenarkan. 
 
"Kita tidak bisa mentoleransi segala bentuk teror," tegas dia.
 
JK pun menghaturkan rasa berbelasungkawa kepada korban yang tidak berdosa dan menyampaikan rasa simpati bagi keluarganya. 
 
"Say menyatakan turut berbelasungkawa kepada korban yang tidak berdosa maupun keluaganya," dia menandasi.
 
JK menambahkan, juga karena dalam agama apa pun tindakan itu tidak dibenarkan” terangnya.

Diduga Bom Bunuh Diri

Suasana Mencekam Gereja Katedral Makassar Usai Ledakan Bom
Polisi berjaga di luar gereja setelah ledakan di Makassar (28/3/2021). Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi, garis polisi pun telah dibentangkan oleh petugas. Petugas masih bersiaga mengamankan lokasi. (AFP/Indra Abriyanto)

Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Merdisyam menjelaskan kronologi ledakan yang diduga bom di depan Gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). Merdisyam menyebut, sebelum ledakan bom terjadi, ada satu orang pengendara sepeda motor masuk ke lokasi. Orang tersebut sempat ditahan oleh petugas untuk tidak masuk.

"Ada orang naik sepeda motor, mau masuk ke parkiran, tapi dilarang, enggak lama ada ledakan," ujar Merdisyam dalam wawancara dengan televisi swasta, Minggu (28/3/2021).

Merdisyam memastikan ledakan terjadi bukan di dalam gereja, melainkan masih di jalan raya, persis di depan gereja Katedral Makassar.

"Jadi bukan di dalam gereja, masih di jalanan. Tidak masuk ke dalam gereja," kata dia ledakan yang diduga bom bunuh diri itu.

Merdisyam mengatakan, terdapat 5 petugas dan empat jemaah gereja yang menjadi korban serpihan bom. Sementara, satu korban lainnya yang meninggal diduga merupakan pelaku.

"Saat ini kita ada 5 petugas gereja dengan 4 jamaah terkena serpihan dan kita bawa ke RS. Korban meninggal diduga hanya pelaku," kata dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

SAKSI UNGKAP PELAKU BOM BUNUH DIRI MAKASSAR KENDARAI MOTOR
SAKSI UNGKAP PELAKU BOM BUNUH DIRI MAKASSAR KENDARAI MOTOR
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya