4 Pernyataan Terkini Satgas Terkait Upaya Penanganan Covid-19 di Indonesia

Salah satunya, dalam upaya penanganan pandemi Covid-19, Indonesia tengah berusaha mengurangi ketergantungan terhadap vaksin luar negeri kemudian meningkatkan produksi vaksin dalam negeri.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 15 Apr 2021, 07:32 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2021, 07:32 WIB
Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan tren kematian harian COVID-19 tingkat global mengalami kenaikan periode 24 Februari-24 Maret 2021 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (25/3/2021). (Tim Komunikasi Satgas COVID-19)

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 kembali menyampaikan perkembangan terkini kasus Corona di Indonesia.

Salah satunya, dalam upaya penanganan pandemi Covid-19, Indonesia tengah berusaha mengurangi ketergantungan terhadap vaksin luar negeri kemudian meningkatkan produksi vaksin dalam negeri. Hal tersebut dikatakan juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito.

"Dengan ditingkatkannya kapasitas produksi vaksin ini, kebutuhan vaksin dalam negeri akan tercapai," ujar Wiku lewat keterangan tertulis, Rabu, 14 April 2021.

Selain itu, Wiku mengatakan, pada Ramadhan ini pemerintah sudah siap menghadapi tantangan Covid-19.

Menurut dia, pada Ramadhan kali ini, tren kasus positif Covid-19 cenderung menurun. Berbeda dengan tahun sebelumnya, kasus positif virus corona terus meningkat.

"Yang membedakan pada tahun ini, pemerintah Indonesia relatif lebih siap untuk menghadapi semua tantangan yang mungkin muncul selama bulan suci Ramadhan dan juga saat Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Kesiapan ini adalah pembelajaran dari pengalaman sebelumnya," kata Wiku.

Berikut 4 pernyataan terkini juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito terkait kasus Corona di Indonesia dihimpun Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ingatkan Zona Merah Covid-19 Naik

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)

Wilayah yang berstatus zona merah atau berisiko tinggi terhadap Covid-19 di Indonesia meningkat. Data 4 April 2021 masih 10 dan kini naik menjadi 11 kabupaten dan kota.

Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan meningkatnya wilayah berstatus zona merah menunjukkan perkembangan peta zonasi risiko Covid-19 menuju ke arah kurang baik.

"Perkembangan peta zonasi risiko per 11 April 2021, menunjukkan terjadi peningkatan pada zona merah atau risiko tinggi. Yaitu dari 10 menjadi 11 kabupaten dan kota," kata Wiku melalui keterangan tertulis, Rabu, 14 April 2021.

Tak hanya zona merah, zona oranye atau berisiko sedang terhadap Covid-19 juga meningkat. Pekan sebelumnya masih 289, kini naik menjadi 316 kabupaten dan kota.

Namun, zona kuning atau berisiko rendah terhadap Covid-19 menurun. Wiku menyebut, kini jumlah wilayah yang masuk zona kuning hanya 178 dari pekan sebelumnya mencapai 207 kabupaten dan kota.

"Sementara zona hijau tidak ada kasus 8 kabupaten dan kota serta tidak terdampak 1 kabupaten dan kota," ucap Wiku.

 

Minta Penanganan Covid-19 Ditingkatkan

Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan PPKM Mikro mengedepankan kearifan lokal dan pemanfaatan keunikan dan kearifan lokal di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (25/3/2021). (Tim Komunikasi Satgas COVID-19)

Wiku pun meminta semua pihak termasuk pemerintah daerah meningkatkan kualitas penanganan Covid-19. Dia mengingatkan, zona merah Covid-19 terus mengalami peningkatan selama dua pekan terakhir.

"Perkembangan ini tidak baik dan juga harus dijadikan peringatan. Meskipun mayoritas daerah berada di zona oranye dan zona kuning, sehingga saya perlu menekankan bahwa kondisi ini dinamis," ucap dia.

Selain pemerintah daerah, Wiku mengimbau masyarakat turut berpartisipasi menekan laju penularan Covid-19.

Masyarakat, kata dia, harus menerapkan protokol kesehatan dengan ketat sehingga rantai penularan Covid-19 terputus dan zona merah terus berkurang.

"Perkembangan penanganan Covid-19 bersifat dinamis, sehingga diperlukan kerja sama dua belah pihak agar menghasilkan perkembangan ke arah yang baik," terang dia.

 

Siap Hadapi Tantangan Covid-19 Selama Ramadan

Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito
Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)

Umat Islam di Indonesia tengah menjalani puasa Ramadan kedua di tengah pandemi Covid-19. Pada Ramadan kali ini, tren kasus positif Covid-19 cenderung menurun. Berbeda dengan tahun sebelumnya, kasus positif virus Corona terus meningkat.

Wiku mengatakan, pada Ramadan ini pemerintah sudah siap menghadapi tantangan Covid-19.

"Yang membedakan pada tahun ini, pemerintah Indonesia relatif lebih siap untuk menghadapi semua tantangan yang mungkin muncul selama bulan suci Ramadan dan juga saat Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Kesiapan ini adalah pembelajaran dari pengalaman sebelumnya," kata Wiku.

Wiku menyebut, penurunan kasus positif di Indonesia sejalan dengan kematian Covid-19. Di saat bersamaan, kasus sembuh dari Covid-19 terus meningkat. Bahkan, kesembuhan Covid-19 saat ini sudah melebihi 90 persen.

"Tidak perlu dikatakan lagi bahwa pemerintah terus mempertahankan tren positif ini," ucap Wiku.

 

Berusaha Kurangi Ketergantungan Vaksin Covid-19 dari Luar Negeri

Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan perkembangan kematian di Indonesia cenderung melambat ketika tingkat dunia mengalami kenaikan saat konferensi di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (25/3/2021). (Tim Komunikasi Satgas COVID-19)

Terakhir menurut Wiku, Indonesia tengah berusaha mengurangi ketergantungan terhadap vaksin luar negeri. Sejalan dengan itu, Indonesia berupaya meningkatkan produksi vaksin Covid-19 dalam negeri.

"Dengan ditingkatkannya kapasitas produksi vaksin ini, kebutuhan vaksin dalam negeri akan tercapai," papar dia.

Saat ini, pemerintah melalui PT Bio Farma terus meningkatkan produksi vaksin Covid-19 Sinovac. Rencananya, perusahaan pelat merah itu akan memproduksi 25 juta dosis vaksin Sinovac.

Selain mendorong PT Bio Farma meningkatkan produksi vaksin Covid-19, pemerintah juga terus mengakselerasi pengembangan vaksin dalam negeri. Seperti pengembangan vaksin merah putih oleh Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19.

"Secara bersamaan, pemerintah juga terus mendiseminasikan informasi kepada masyarakat, tentang pentingnya vaksin untuk melindungi masyarakat dari terpapar. Dan sejauh ini pemerintah sudah memberikan 13,6 juta vaksin kepada masyarakat Indonesia," jelas Wiku.

 

(Dinda Permata)

Sputnik V, Vaksin Covid-19 Pertama Dunia?

Infografis Sputnik V, Vaksin Covid-19 Pertama Dunia? (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Sputnik V, Vaksin Covid-19 Pertama Dunia? (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya