Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mengusulkan partai-partai Islam membentuk koalisi. Hal itu melihat pertemuan PKS dan PPP. Yusril juga menilai, partai Islam bisa melebur menjadi satu kekuatan.
"Partai-partai Islam bisa saja tampil dengan satu Partai Koalisi dalam Pemilu, katakanlah misalnya diberi nama Partai Koalisi Islam yang terdiri atas beberapa partai Islam peserta Pemilu. Tanda gambar Peserta Pemilunya terdiri atas beberapa partai Islam yang bergabung dalam koalisi itu," ujar Yusril dalam keterangannya, Kamis (15/4/2021).
Namun Yusril mengakui menyatukan partai Islam bukan hal yang mudah. Sebab partai terpercah bukan hanya karena faktor ideologi, tetapi kepentingan politik praktis.
Advertisement
"Gagasan besar penyatuan partai Islam memang tidak mudah, karena partai seringkali terpecah bukan karena masalah fundamental terkait ideologi atau prinsip perjuangan, tetapi karena perbedaan kepentingan politik praktis di lapangan," katanya.
Ia menilai, menyatukan partai Islam bisa dilakukan melalui legitimasi undang-undang, misal melalui UU Parpol atau UU Pemilu.
"Untuk menyatukan partai-partai Islam dapat dimulai dengan pembentukan koalisi partai, yang harus mendapat legitimasi undang-undang, baik UU Parpol maupun UU Pemilu," kata Yusril.
Lebih lanjut, ia menjelaskan koalisj partai Islam yang bergabung dapat menegosiasikan calon yang akan maju di daerah pemilihan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
PBB Ikut Aktif
Yusril menuturkan, dari partai Islam yang mengikuti Pemilu 2019, yaitu PKS, PPP dan PBB, hanya PKS dan PPP yang memiliki wakil di DPR RI. Karena itu menurutnya dua partai Islam tersebut mengambil inisiatif membentuk koalisi partai Islam.
"Maka alangkah baiknya jika kedua partai Islam ini mengambil inisiatif untuk membentuk koalisi atau poros tengah partai-partai Islam itu. PBB akan ikut aktif dalam pertemuan-pertemuan lanjutan yang nanti akan diadakan," pungkasnya.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement