Ada 7 Juta Orang Masih Mau Mudik, Ditlantas: Jangan Sampai Negara Kita seperti India

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan, tercatat ada sekira 7 juta orang yang berkukuh mudik.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 26 Apr 2021, 15:29 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2021, 15:29 WIB
Terminal Kalideres
Calon penumpang menunggu jadwal keberangkatan bus di Terminal Kalideres, Jakarta, Senin (26/4/2021). Pemerintah memperpanjang masa larangan mudik Lebaran yaitu mulai dari 22 April hingga 24 Mei 2021. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ditlantas Polda Metro Jaya memperkirakan keinginan masyarakat untuk mudik lebaran masih tinggi. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan, tercatat ada sekira 7 juta orang yang berkukuh mudik.

"Kalau berdasarkan survei dari Litbang Departemen Perhubungan memang masih ada sekitar 7 juta orang yang memang tetap akan melaksanakan mudik," kata Ditlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, Senin (26/4/2021).

Seharusnya, Sambodo menerangkan, masyarakat mendukung penuh kebijakan larangan mudik yang dibuat oleh pemerintah. Menurut dia, salah satu tujuan dari larangan mudik adalah menekan laju penyebaran Covid-19.

"Kenapa kemudian pemerintah melarang mudik? supaya paling tidak jangan sampai negara kita seperti India, ada gelombang tsunami Covid-19 yang tidak tertahan," kata dia mewanti-wanti.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Tahan Diri untuk Mudik

Sambodo meminta masyarakat menahan diri agar konfirmasi Covid-19 di Indonesia terus menurun.

"Grafik pengendalian Covid-19 sudah melandai, ini sudah baik. Jangan sampai kemudian meningkat kembali dengan adanya masyarakat yang melaksanakan mudik," ujar dia.

Sambodo menerangkan, dalam hal ini pihaknya terus memantau aktivitas masyarakat. Polri sudah mengendus adanya upaya segelintir orang yang mencoba mengambil keuntungan dari kebijakan larangan mudik tersebut.

"Kami juga sudah menengarai ada beberapa warga masyarakat yang sudah mulai mengiklankan dirinya, bisa membawa pemudik melalui media sosial. Kami ingatkan kalau nanti kami tangkap, kami akan tahan kendaraannya sampai dengan tanggal 17 Mei," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya