Pasar Tanah Abang Membeludak, Anggota DPRD DKI Nilai Ada Kelalaian

Pusat grosir terbesar di Jakarta, Pasar Tanah Abang, menjadi langganan keramaian jelang Lebaran, tak terkecuali di tengah pandemi Covid-19 ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Mei 2021, 12:01 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2021, 12:01 WIB
Kerumunan Pasar Tanah Abang Blok A
Kerumunan warga saat mengunjungi Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta, Minggu (2/5/2021). Kepadatan pengunjung yang ingin membeli kebutuhan untuk Lebaran tetap terjadi di Blok A dan B Tanah Abang meski petugas gabungan telah berjaga di pintu masuk guna mencegah kerumunan. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Pusat grosir terbesar di Jakarta, Pasar Tanah Abang, menjadi langganan keramaian jelang Lebaran, tak terkecuali di tengah pandemi Covid-19 ini. Pada Minggu 2 Mei 2021, pengunjung Pasar Tanah Abang membeludak.

Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menilai kondisi tersebut terjadi akibat adanya kelalaian pihak terkait dalam menjalankan tugasnya. Sebab, keramaian di Pasar Tanah Abang sudah terjadi beberapa hari.

"Saya lihat ada yang lalai dengan tugasnya dan harus ada yang bertanggung jawab," ucap Gilbert, Jakarta, Senin (3/5/2021).

Politikus PDIP itu menduga, penerapan protokol kesehatan di Pasar Tanah Abang cenderung longgar. Hal ini ditandai dengan tidak adanya pembatasan kapasitas parkir kendaraan, tidak ada batasan jumlah pengunjung.

Selain itu, Pemprov DKI terkesan lambat dalam mengantisipasi lonjakan pengunjung. Sedianya, pihak manajemen pasar menyampaikan informasi secara berkala soal jumlah pengunjung pasar per hari.

"Saya kira protokol tidak jalan, parkiran dibuka semua, pengunjung tidak dibatasi, laporan tidak ada bahwa terjadi eskalasi dan lain-lain," ucap Gilbert.

Untuk itu, Gilbert mengingatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar lebih aktif mengingatkan warganya untuk disiplin memakai masker. Dia khawatir, kerumunan di Pasar Tanah Abang akan berdampak buruk di masa akan datang, mengingat mutasi varian baru Covid-19 memiliki tingkat penularan lebih cepat.

"Tidak ada kerumunan yang tidak disertai kenaikan kasus, penyebaran selalu disertai pergerakan manusia," tandasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Di Luar Dugaan

Sebelumnya, Anies mengaku tidak memprediksi bila pengunjung Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat akan membludak pada Sabtu 1 Mei 2021.

"Kita sama sekali tidak terprediksi kemarin muncul angka dua kali lipat dari biasanya," kata Anies di Gedung Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Minggu 2 Mei 2021.

Oleh karena itu, dia menyatakan, sebanyak 750 personel TNI-Polri akan membantu Perumda Pasar Jaya untuk bisa mengendalikan pergerakan di Pasar Tanah Abang. Yakni mulai memastikan pengunjung menggunakan masker hingga protokol kesehatan lainnya.

"Jadi 250 dari Satpol PP, 250 dari Polda, 250 dari Kodam, siang hari ini mereka akan berada di lapangan bekerja untuk memastikan bahwa jumlah warga yang datang ke pasar," ucap Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mengimbau agar pengunjung juga dapat menyadari mengenai prokes yang ada. Salah satunya terkait pembatasan kapasitas pengunjung.

"Seperti anjuran kita selalu, kalau datang ke sebuah tempat nampak sudah penuh, jangan masuk. Nampak sudah lebih dari 50 persen, jangan masuk. Jadi, satu sisi disiapkan petugas untuk mengawasi, di sisi lain mari kita sadar jangan sampai ini media penularan," papar dia.

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya