3 Pernyataan Menkes soal Varian Baru Covid-19 dari India dan Afrika Selatan Masuk Indonesia

Budi menyebut, varian baru Covid-19 ini sangat diperhatikan oleh World Health Organization (WHO), karena tingkat penularan virusnya relatif tinggi.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Mei 2021, 20:02 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2021, 20:02 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin tentang pengadaan vaksin COVID-19. (Foto: jabarprov.go.id)
Menkes Budi Gunadi Sadikin tentang pengadaan vaksin COVID-19. (Foto: jabarprov.go.id)

Liputan6.com, Jakarta Saat ini India tengah berada dalam kondisi memprihatinkan karena lonjakan kasus Covid-19 yang diduga terjadi akibat adanya mutasi atau varian baru Covid-19 yakni mutasi B.117 dan B.1617.

Varian baru Covid-19 dari India tersebut kini juga telah masuk ke Indonesia. Hal ni diungkap Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 3 Mei kemarin.

"Sudah ada mutasi baru yang masuk yaitu mutasi dari India. Ada 2 insiden yang sudah kita lihat dua-duanya di Jakarta dan satu insiden untuk mutasi dari Afrika Selatan yang masuk, itu yang ada di Bali," jelas Budi.

Budi menyebut, varian baru Covid-19 ini sangat diperhatikan oleh World Health Organization (WHO), karena tingkat penularan virusnya relatif tinggi.

Berikut beberapa pernyataan Menkes terkait varian baru Covid-19 yang tengah masuk ke Indonesia dihimpun Liputan6.com:

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Kasus Mutasi Covid-19 Ditemukan di Jakarta

Menkes Budi telah mengumumkan, dua varian baru Covid-19 dari India dan Afsel saat ini sudah masuk ke Indonesia. Hingga saat ini terdapat dua insiden varian Covid-19 dari India yakni B.1617 yang ditemukan di Jakarta.

Selain kasus dari India, Budi mengatakan bahwa di Bali ditemukan kasus varian baru dari Afrika Selatan. Tak hanya itu, ditemukan juga sebanyak 13 kasus penularan Covid-19 dari mutasi Inggris B.117.

"Jadi selain mutasi yang di Inggris yang sekarang ada 13 insiden sudah ada dua mutasi dari India masuk dan satu mutasi dari Afrika Selatan," jelas Budi.

 

2. Tingkat Penularan Relatif Tinggi

Budi juga menyebut bahwa varian Covid-19 dari India dan Afsel saat ini memiliki tingkat penularan virus yang relatif tinggi.

"Mutasi-mutasi ini yang masuk sebagai kategori varian of concern atau mutasi mutasi yang memang sangat diperhatikan oleh WHO karena penularannya relatif lebih tinggi," ujar Budi Gunadi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 3 Mei 2021. 

"Ini harus kita jaga mumpung masih sedikit karena mereka pasti akan segera menyebar karena penularannya relatif lebih tinggi dibandingkan yang lain," lanjutnya.

Oleh karena itu, Budi menyampaikan bahwa pemerintah akan segera mengisolasi masyarakat yang terpapar Covid-19. Selain itu, pemerintah juga akan disiplin dalam melakukan testing serta tracing (penelusuran) kontak erat dari daerah sekitar.

 

3. Jangan Lengah Prokes

Melihat kasus Covid-19 varian baru yang masuk ke Indonesia, Budi meminta agar masyarakat disiplin serta patuh terhadap protokol kesehatan yang ada. Budi mengimbau masyarakat untuk terus memakai masker, mencuci tangan, dan jaga jarak.

"Yang paling penting sekali lagi pakai masker, cuci tangan, jaga jarak," ujar Budi.

"Apapun virusnya, apapun mutasinya kalau kita disiplin protokol harusnya penularan tidak terjadi. Itu sebabnya kenapa saya akan terus-menerus mengingatkan bahwa disiplin protokol kesehatan itu harus dijalankan oleh kita semua di manapun kita berada," sambungnya.

Meskipun hingga saat ini kenaikan kasus Covid-19 hanya sedikit, Budi tetap mengingatkan kepada masarakat untuk tidak lengah menjalankan prokes yang ada.

"Tugas saya sebagai Menkes mengingatkan agar harus selalu waspada. Jangan sampai lengah, jangan terburu-buru kendorkan protokol kesehatan," katanya.

 

Cinta Islamiwati

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya