Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah disebut salah kaprah dalam menanggulangi pandemi Covid-19 selama ini. Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Ede Surya Darmawan mengatakan, penanganan pandemi dengan mengedepankan ekonomi, membuat Indonesia sulit lepas dari kungkungan pandemi itu sendiri.
"Itu menurut saya kalimat yang sangat salah, coba lihat presentasi BI. BI mengutip, slide pertamanya itu mengutip kesuksesan China dalam menumbuhkan ekonomi. Nah dalam ekonomi itu syarat pertamanya apa? Karena China mampu menangani kasus Covid," kata Ede saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (16/6/2021).
Ede menerangkan, faktor utama bangkitnya ekonomi China pasca diterpa pandemi adalah berkat keberhasilan negara Tirai Bambu itu menumpas Covid-19.
Advertisement
Sementara, kata dia, Indonesia seakan selalu beralasan ekonomi untuk menghentikan pandemi Covid-19 secara tuntas.
Untuk itu, menurut Ede mestinya cara yang sama dilakukan oleh Indonesia jika ingin ekonomi nasional lekas membaik.
"Jangan oh menangani Covid nanti ekonomi parah, pertanyaannya simpel 'memangnya ekonomi bisa jalan sendiri?' Gak bisa, ekonomi itu jalan oleh para pelaku ekonomi," kata Ede.
Ede menjelaskan, ekonomi bisa pulih jika pemerintah sanggup menyelesaikan pandemi di Tanah Air. Pasalnya subjek dari ekonomi ialah rakyat, maka jika rakyat masih terganjal Covid-19, ekonomi dalam negeri bakal terus tersendat.
"Ekonomi kan barang itu bisa jalan kalau subjeknya bisa menggerakkannya. (Sementara) pelaku ekonominya terancam Covid ya enggak bisa," tandas Ede.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Wamenkeu Wanti-wanti Lonjakan Kasus Covid-19
Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengingatkan masyarakat Indonesia untuk terus mewaspadai Covid-19 dan dampaknya bagi kesehatan serta ekonomi.
Suahasil mengatakan, Covid-19 masih terus bergentayangan di seluruh negara. Adanya penurunan kasus positif tidak membuat Covid-19 itu sejatinya menghilang.
"Dengan penurunan kasus bukan berarti Covid-19 menghilang, bisa saja naik setelah itu. Hal ini juga terjadi di ekonomi lain, sehingga sangat penting bagi kita untuk terus waspada dan hati-hati," ujar Wamenkeu dalam Indonesia Economic Prospects Launch June 2021, Kamis (17/6/2021).
Di Indonesia, lanjutnya, pemerintah memang sedang mengamati lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Juni. Lonjakan ini terjadi karena mobilitas masyarakat meningkat sejak Maret lalu.
Pihaknya secara hati-hati mengambil kebijakan untuk mengurangi jumlah infeksi namun tidak berdampak besar bagi ekonomi karena di kuartal II pertumbuhan ekonomi diproyeksi tumbuh 7 hingga 8 persen.
Proyeksi ini berasal dari intensitas aktivitas ekonomi yang meningkat, namun memang, dengan risiko peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan.
"Kami paham, sangat penting kebijakan fiskal harus terus fleksibel, karena konsumsi bisa meningkat tapi bisa turun dengan sangat cepat, demikian dengan investasi, ekspor, impor memiliki tren yang sama," jelasnya.
Advertisement