Wapres Ma'ruf Amin: BOR ICU untuk Covid-19 di Kota Tangerang Selatan Capai 98 Persen

Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta kepada seluruh pihak tetap waspada dengan pandemi Covid-19. Apalagi seiring munculnya varian baru, Delta.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jun 2021, 11:57 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2021, 11:57 WIB
Melihat Posko COVID-19 Dinas Kesehatan DKI Jakarta
Petugas melewati layar pemantau yang menunjukan penyebaran virus corona (COVID-19) di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin (9/3/2020). Dari 3.580 orang yang menghubungi Posko COVID-19 DKI Jakarta, ada 64 kasus kategori Orang Dalam Pantauan dan 56 Pasien Dalam Pengawasan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta kepada seluruh pihak tetap waspada dengan pandemi Covid-19. Apalagi seiring munculnya varian baru, Delta.

"Ancaman Covid-19 sampai saat ini belum berakhir, bahkan terjadi tren peningkatan kasus pasca libur lebaran dan akibat interaksi sosial, aktivitas ekonomi serta masuknya Covid-19 varian Delta. Kita semua harus lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan," kata Ma'ruf Amin saat memberikan arahan pemberian vaksinasi yang digelar oleh Yayasan Dewa Dewi, Traveloka, dan Pemkot Tangsel, melalui siaran virtual, Rabu (30/6/2021).

Dia mengatakan, peningkatan kasus dalam satu bulan terakhir mempengaruhi seluruh sektor. Terutama pada sektor kesehatan, tingkat keterisian tempat tidur (BOR) rumah sakit bagi pasien Covid-19.

"Informasi yang saya terima untuk Kota Tangerang Selatan, bahwa BOR ICU sudah mencapai 98% dari total 51 kamar ICU yang tersedia, dan BOR Isolasi sudah mencapai 86% dari 645 tempat tidur, dan hanya tersisa 93 tempat tidur per 25 Juni 2021," beber Ma'ruf Amin.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Upaya Penanggulangan

Dengan adanya lonjakan kasus dan peningkatan BOR rumah sakit, pemerintah pusat dan daerah berupaya menambah jumlah tempat tidur, tenaga kesehatan dan melakukan pembatasan mobilitas masyarakat lebih ketat.

Selanjutnya, kata Ma'ruf Amin, melakukan intensifikasi pelaksanaan testing dan tracing, serta melakukan vaksinasi secara besar-besaran. Sebab itu untuk mencapai target, program vaksinasi di daerah harus selaras dengan program vaksinasi nasional.

"Upaya percepatan vaksinasi dilakukan untuk membentuk herd immunity yang ditargetkan 70% secara nasional atau 181,5 juta penduduk, dengan target per hari 1 juta dan secara bertahap akan ditingkatkan hingga 2 juta per hari," ungkapnya.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya