Satelit Pertama Indonesia Palapa A1 Mengorbit 45 Tahun Silam

Satelit Palapa A1 diorbitkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 08 Jul 2021, 07:33 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2021, 07:33 WIB
Satelit Lapan-A2 Buatan Indonesia Habiskan Dana Rp 55 Miliar
Ilustrasi satelit

Liputan6.com, Jakarta - Satelit Palapa A1 merupakan momentum bagi kemajuan telekomunikasi di Indonesia. Majalah Arsip Nasional mengutip buku Jalan Ke Bogor; Palapa dan Wanita Papua, Klaus G. Johansen (2004) menyebutkan bahwa:

“Peluncuran Satelit Palapa merupakan peristiwa nasional yang memiliki arti besar untuk Indonesia. Proyek pemerintah dengan gengsi Nasional”. 

Sejarah hari ini (Sahrini) Liputan6.com mencatat, tepat hari ini atau 45 tahun silam, Indonesia meluncurkan satelit pertamanya bernama Palapa A1 yang diorbitkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat pada 8 Juli 1976 pukul 19.31 waktu setempat atau pada 9 Juli 1976 pukul 06.31 WIB.

Indonesia kala itu merupakan negara ketiga yang mengoperasikan Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD), setelah Amerika Serikat dan Kanada. Ini berawal dari keinginan pemerintah Indonesia untuk memiliki satelit sendiri yang dapat menghubungkan komunikasi di wilayah Indonesia dengan cepat dan efisien.

Pada 5 Juli 1974, Indonesia melakukan kontrak kerja sama dengan perusahaan asal Amerika Serikat,  Hughes Aircraft Company. Seperti yang tertulis dalam buku Mengenang Sewindu SKSD Palapa (1984) terbitan Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi. 

Satelit yang diimpikan itu pun selesai digarap pada Februari 1975. BaktiKominfo.id menuliskan Pesiden Soeharto adalah yang paling berjasa besar dalam lahirnya proyek Satelit Palapa karena dibangun oleh pemerintah Indonesia pada era Orde Baru. 

Nama palapa diberikan oleh Soeharto untuk mengenang kebesaran tanah air yang bermula dari Sumpah Palapa yang dulunya diikrarkan oleh Patih Gajahmada pada zaman Majapahit tahun 1334. Harapannya, melalui nama itu, Indonesia bisa mengulang kembali kejayaannya seperti sejarah Nusantara. 

Satelit Palapa A1 menggunakan teknologi yang sama dengan satelit Anik dan Westar milik Kanada dan Amerika. Proyek satelit ini mampu diselesaikan dalam waktu 17 bulan saja.

Satelit ini berhasil memangkas jarak komunikasi antar daerah di Indonesia yang memiliki wilayah luas. Juga diklaim mampu menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), bahkan hingga negara tetangga, termasuk Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Pada era Presiden Soeharto hal ini menjadi salah satu misi pembangunan nasional.

Buku Komunikasi Dasar Teknik Elektro: Sistem Tenaga dan Telekomunikasi yang ditulis oleh Budiono Mismail menyebut bahwa Palapa-A1 diluncurkan pada tanggal 8 Juli 1976 di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. Palapa itu berfungsi sebagai satelit pancar-ulang untuk melayani telepon, televisi, faksimile, dan transmisi data.

Pada awalnya Palapa dirancang untuk komunikasi domestik guna menyatakan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain melayani keperluan dalam negeri, Palapa juga melayani komunikasi beberapa negara tetangga di Asia Tenggara. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Generasi Satelit Palapa

Satelit Palapa
Pemandangan satelit Palapa B-2 dari Space Shuttle Challenger setelah ditempatkan di STS-41-B pada tahun 1984. (Domain Publik)

Satelit Palapa mempunyai beberapa generasi. Berikut ringkasan perkembangan Satelit Palapa dari tahun ke tahun seperti tang ditulis oleh Merry dan Arli dalam Buku Kisah 1001 Teknologi Super Wow di Dunia:

1. Satelit Palapa A1 (1976), Satelit Pertama Indonesia.

Palapa A1 merupakan satelit pertama di Indonesia dan diluncurkan untuk kepentingan satelit telekomunikasi geostasioner Indonesia. Satelit Palapa A1 diluncurkan 8 Juli 1976 oleh roket Amerika Serikat. Satelit bertipe HS-333 dan bermassa 574 kg itu dilepas di atas Samudra Hindia pada 83° BT. Nama Palapa diambil dari "Sumpah Palapa", yang pernah dicetuskan oleh Patih Gajah Mada dari Majapahit pada tahun 1334. Gajah Mada bersumpah untuk mempersatukan Nusantara. Satelit Palapa memiliki fungsi mempersatukan Indonesia melalui teknologi telekomunikasi. 

2. Satelit Palapa A2 (1977), Si Satelit Cadangan Dioperasikan oleh Perumtel, 

Satelit Palapa A2 diluncurkan pada tanggal 10 Maret 1977. Adalah roket Delta 2914 yang membantu Palapa A2 untuk mengorbit di 77 BT sejak tanggal 11 Maret 1977. Satelit ini beroperasi sampai Januari 1988. Satelit ini dirilis berkat kerja sama dengan Boeing Satellite Systems, Amerika Serikat. Satelit Palapa A2 merupakan cadangan dan siap untuk dioperasikan apabila Palapa A1 mengalami kegagalan.

3. Satelit Palapa B2P (1987), Satelit Komersial Pertama di Indonesia 

Satelit yang satu ini dibuat untuk keperluan bisnis. Mengorbit di geosynchronous, pada ketinggian 36.000 kilometer di atas khatulistiwa pada lokasi 113°BT. Stasiun pengendalinya berlokasi di Cibinong, Jawa Barat. Fungsi utamanya adalah sebagai satelit relay bagi stasiun bumi yang selanjutnya memancarkan kembali siaran ke televisi dengan transponder Palapa. Para penyelenggara penyiaran (CNN, ESPN) menggunakan Palapa B2P agar masyarakat yang berada dalam area cakupan Palapa B4 dapat menerima siaran mereka.

4. Satelit Palapa C1 (1996), Akhirnya Tak Layak Operasi 

Mengorbit pada Geo Stationer slot 1139 BT dengan rentang operasi selama 7 tahun. Satelit ini dimiliki dan dioperasikan oleh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo). Diproduksi oleh Hughes (Amerika Serikat, AS) Palapa C1 diluncurkan pada 31 Januari 1996 di Kennedy Space Center, Tanjung Canaveral (LC-36B) AS, menggunakan roket Atlas 2AS. Sempat terjadi kegagalan pengisian baterai pada 24 November 1998, akhirnya Palapa C1 dinyatakan tidak layak beroperasi dan digantikan oleh Palapa C2.

5. Satelit Palapa C2 (1996), Pengganti Satelit Palapa C1

Inilah satelit yang menggantikan Palapa C1 yang diluncurkan di tahun yang sama. Palapa C2 mengganti posisi Palapa C1 yang tak layak beroperasi. Mengorbit di Geo Stasioner slot 1139 BT di ketinggian 36.000 kilometer di atas permukaan bumi. Masih dioperasikan dan dimiliki oleh Satelindo, kali ini Satelit Palapa diluncurkan di Kourou, Guyana Prancis (Ko ELA-2), menggunakan roket Ariane- 44L H10-3 pada 15 Mei 1996. Akhirnya, Palapa C2 berganti kepemilikan dari Satelindo ke PT Indosat.

6. Satelit TELKOM-2 (2005), Untuk Kebutuhan Telekomunikasi SLJJ 

Sesuai namanya, satelit Telkom-2 dimiliki dan dioperasikan PT Telkom. Diluncurkan pada 16 November 2005 di Kourou di Guyana Prancis, satelit ini menggunakan roket Ariane 5 pada 16 November 2005. Sebagian besar kapasitas transponder Telkom-2 disewakan ke pihak luar, yakni 70%. Sedangkan 30% dipakai sendiri oleh Telkom. Satelit buatan Orbital Sciences Corporation ini bernilai sekitar 170 juta dolar AS. Fungsi utamanya adalah mendukung sistem komunikasi transmisi backbone yang meliputi layanan telekomunikasi sambungan langsung jarak jauh (SLJ), sambungan langsung internasional (SLI), internet, dan jaringan komunikasi untuk kepentingan militer.

7. Satelit INASAT-1 (2006), Satelit Ciptaan Indonesia 

Setelah menggunakan sejumlah satelit buatan luar, akhirnya Indonesia berhasil menciptakan satelit sendiri. INASAT-1 adalah satelit pertama buatan Indonesia. Satelit ini tergolong jenis Nano Hexagonal, yang membantu metodologi pengindraan untuk memotret cuaca buatan LAPAN. Berbeda dengan satelit sebelumnya yang berukuran besar, INASAT-1 hanya berbobot sekitar 10- 15 kilogram. INASAT-2 hasil kolaborasi PT Dirgantara Indonesia dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), khususnya Pusat Teknologi Elektronika (Pustek) Dirgantara.

8. Satelit LAPAN-TUBSAT (2007), Satelit Mikro Buatan Indonesia

Sukses merancang satelit sendiri, LAPAN kembali membuat satelit lainnya. Kali adalag satelit jenis mikro berbentuk kotak berbobot 57 kilogram dan dimensi 45 x 45 x 27 sentimeter. Untuk membuatnya, LAPAN menggandeng Technische Universität Berlin. Fungsi utamanya adalah memantau langsung situasi di bumi, seperti kebakaran hutan, gunung berapi, banjir, menyimpan dan meneruskan pesan komunikasi di wilayah Indonesia, dan untuk misi komunikasi bergerak. LAPAN- TUBSAT dilengkapi dengan kamera resolusi tinggi. pishing KG 3G.

9. Indostar II/Cakrawarta II (2009), Untuk Menyiarkan TV Kabel 

Sering menikmati layanan TV kabel? Bisa jadi tayangan itu adalah siaran yang dipancarkan oleh satelit Indostar Il atau Cakrawarta II. Satelit yang diliuncurkan pada 16 Mei 2009 dimiliki dan dioperasikan oleh PT Media Citra Indostar (MCI). Perusahaan ini yang mengelola satelit Indovision untuk tujuan siaran TV. Indostar Il diluncurkan dengan dorongan roket peluncur Proton Breeze milik Rusia dari Baikonur Cosmodome di Kazahkstan.

10.Satelit Palapa D (2009), Pengganti Satelit Palapa C2

Sesuai namanya satelit telkom-2 dimiliki dan dioperasikan PT Telkom. Satelit ini diluncurkan pada 16 November 2005 di Kourou di Guyana Prancis, menggunakan roket Ariane 5. Sebagian besar kapasitas transponder Telkom-2 disewakan ke pihak luar, yakni sebesar 70%. Sedangkan 30% dipakai sendiri oleh Telkom. Satelit buatan Orbital Sciences Corporation ini bernilai sekitar 170 juta dolar AS. Fungsi utamanya adalah mendukung sistem komunikasi transmisi backbone yang meliputi layanan telekomunikasi sambungan langsung jarak jauh (SLJ), sambungan langsung internasional (SLI), Internet, dan jaringan komunikasi untuk kepentingan militer.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya