Satgas Mandago Raya Terus Buru 6 Orang DPO Teroris MIT Poso

Satgas Mandago Raya masih terus melakukan pencarian terhadap enam orang teroris MIT yang masih masuk dalam DPO,

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Agu 2021, 23:33 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2021, 23:33 WIB
Aparat Brimob Polda Sulteng dalam operasi penangkapan terduga anggota MIT di Palu
Aparat Brimob Polda Sulteng saat menyisir perbukitan di Kelurahan Mamboro Barat berusaha menangkap seorang terduga kelompok MIT Poso, Minggu (8/11/2020). (Foto: Anang P).

Liputan6.com, Jakarta - Satgas Mandago Raya masih terus melakukan pencarian terhadap enam orang teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang masih masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), di beberapa titik yang tersebar pada wilayah pegunungan Poso, Sigi dan Parimo, Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Titik pengejaran masih di daerah pegunungan wilayah Poso, Sigi dan Parimo serta tempat lain yang dianggap daerah rawan," kata Wakasatgas Humas Ops Madago Raya AKBP Bronto Budiyono saag dihubungi merdeka.com, Jumat (13/8/2021).

Adapun sampai dengan saat ini, tersisa enam DPO MIT yang masih dalam pengejaran. Mereka adalah Ali Ahmad alias Ali Kalora, Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang dan Jaka Ramadhan alias Ikrima alias Rama.

"Sampai saat ini belum ada DPO teroris Poso yang didapatkan. Pengejaran terhadap sisa DPO teroris poso yang ada di pegungungan masih terus dilakukan," ujarnya.

Selain melakukan pengejaran, Bronto juga menyampaikan bahwa Satgas Mandago Raya bersama jajaran pimpinan kepala daerah telah menawarkan imbauan untuk keenam DPO MIT agar menyerahkan diri dengan menjamin keselamatan mereka.

"Imbauan-imbauan yang dilakukan oleh Satgas Madagoraya terus dilakukan bahkan Pak Gabernur Sulteng, Anggota DPRD Sulteng dan Bupati Poso juga menjamin terhadap sisa DPO Teroris Poso yang mau menyerahkan diri, baik keselamatan DPO teroris itu sendiri maupun keluarganya," imbaunya.

Tiga Jendral Buru Teroris MIT

Prajurit TNI Koopsgabssus Tricakti menembak mati dua orang kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
Prajurit TNI Koopsgabssus Tricakti menembak mati dua orang kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso. (Foto: dokumentasi Puspen TNI)

Sebelumnya, dalam perburuan terhadal sisa teroris MIT, ketiga jenderal yakni Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso, Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, dan Kepala Operasi (Kaops) Satgas Madago Raya Brigjen Reza Arief Dewanto turut terjun langsung ke medan lapangan membantu timnya dalam melakukan perburuan.

"Tiga jenderal langsung turun ke lapangan untuk melakukan pencarian enam orang sisa Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris Poso. Bahkan ketiga jenderal itu rela bermalam di pos sekat yang biasa ditempati personel TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Madago Raya," kata Wakasatgas Humas Ops Madago Raya AKBP Bronto Budiyono dalam keterangannya, Rabu (11/8).

"Bahkan kolaborasi dua pucuk pimpinan Polri dan TNI di Sulteng tersebut saat berada di pos menunjukkan kepiawaiannya memasak santapan malam menu ala pasukan di medan tugas," sambungnya.

Sebelum turun ke lapangan, papar Bronto, tiga jenderal tersebut secara bergantian memberikan arahan terlebih dahulu kepada para anggota.

"Kapolda Sulteng, Danrem 132 Tadulako dan Kaops Madago Raya setelah memberikan arahan kepada personel satgas madago raya langsung turun ke lapangan dengan menunggangi motor trail," paparnya.

Bronto menjelaskan, dalam upaya pencarian DPO teroris oleh tiga jenderal tersebut sempat beristirahat di Pos Sekat Kelapa Dalam Desa Pantangolemba Kecamatan PPS, Kabupaten Poso. Sekaligus bermalam di lokasi itu.

"Kedatangan Kapolda Sulteng di setiap pos sebagai upaya untuk memberikan dorongan moril agar anggota tetap semangat dalam tugas, bekerja tanpa pamrih untuk merah putih. Pesan tersebut yang selalu disampaikan kepada pasukan yang bertugas," jelasnya.

"Selain itu Kapolda Sulteng juga selalu memberikan bantuan sembako disetiap pos yang dikunjungi, hal kecil yang selalu menjadi perhatiannya," tutupnya.

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya