Liputan6.com, Jakarta - Kamis 16 September 2021 pagi sekitar pukul 05.30 WIB Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo mendatangi gedung KPK. Suasanya gedung masih sunyi. Bukan untuk bekerja menangkap koruptor, melainkan untuk mengemas barang-barangnya.
Bukan tanpa alasan Yudi tiba sebelum rekan-rekannya datang. Yudi masih emosional usai mendengar dirinya dan 56 pegawai nonaktif KPK lainnya akan dipecat pada 30 September 2021 mendatang.
Yudi sempat berharap tak bertemu dengan rekan-rekannya yang masih diberikan kesempatan berjuang memberantas korupsi dari dalam lembaga antirasuah. Namun kenyataannya berbeda, Yudi tak tergesa-gesa dalam mengemas barang. Yudi Purnomo menyempatkan bertemu dengan teman-temannya.
Advertisement
"Ya, ini hari pertama saya ke kantor setelah kemarin diberhentikan. Tadi, bertemu teman-teman, sebenarnya saya mau datang pagi itu supaya enggak ketemu ya, tapi ternyata ketemu," ujar Yudi sambil menentang kardus dan menggembol tas.
"Dan tadi, ya, mereka pada sedih juga, tidak bisa berkata apa apa," Yudi menambahkan.
Yudi enggan melihat rekan-rekannya menitikkan airmata karena pemecatan ini. Yudi berharap mereka tegar dan kuat berjuang memberantas korupsi dari dalam KPK.
"Tadi kami juga sempat sarapan bareng, kemudian tadi siang kami juga makan bareng sambil cerita. Ya, intinya suasana teman-teman sedih semua apalagi 57 orang ini kan bagian dari keluarga besar KPK," kata Yudi.
Kemas Foto Keluarga
Yudi hanya membawa barang-barang yang dia anggap penting. Nantinya kalau emosional sudah mulai mereda, Yudi berjanji akan kembali lagi untuk mengemas beberapa barang lain miliknya.
"Buku pertama, ini buat saya nanti walaupun sudah tidak di KPK pasti akan terus berjuang di pemberantasan korupsi, walaupun bukan sebagai penyidik lagi," kata dia.
Selain mengemas buku, Yudi juga membawa bet tenis meja. Bet tersebut kerap dipakai Yudi saat memiliki waktu luang bermain tenis meja bersama kawan-kawannya usai memeriksa saksi maupun tersangka.
Kemudian sertifikat, beberapa penghargaan, paspor yang kerap dia gunakan ke luar negeri untuk melacak aset para koruptor. Dan terakhir yang dia ambil adalah foto keluarga.
"Itu saja sih. Sekarang saya belum bisa berbicara, mungkin nanti, momennya masih emosional," kata Yudi.
Pemecatan terhadap Yudi ini lebih cepat dari rencana awal, yakni November 2021. Surat pemecatan terbilang mendadak. Surat Keputusan Pimpinan KPK terkait pemecatan diterima para pegawai beberapa jam sebelum pemecatan diumumkan.
Advertisement