Ratusan Imigran di Puncak Bogor Disuntik Vaksin Covid-19

Ratusan imigran di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akhirnya mendapat suntikan vaksin Covid-19.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 24 Okt 2021, 10:32 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2021, 10:32 WIB
Ratusan imigran di Puncak Bogor, Jawa Barat, antre untuk mendapat suntikan vaksin Covid-19
Ratusan imigran di Puncak Bogor, Jawa Barat, antre untuk mendapat suntikan vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta Ratusan imigran di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akhirnya mendapat suntikan vaksin Covid-19.

Para pencari suaka dari berbagai negara di Timur Tengah itu antusias mengikuti vaksinasi gotong royong yang digelar di Vila Perhutani, Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor pada Sabtu (23/10/2021).

Legal PT IDS Medical System Indonesia, Hervana Wahyu, mengatakan vaksinasi untuk para imigran ini merupakan kerja sama antara PT IDS selaku penyelenggara dengan Ghenastim selaku donatur.

"Untuk petugas medis kami dibantu dari Klinik Arahman Parung-Bogor," ujar Hervana Wahyu kepada wartawan, Sabtu (23/10/2021).

Menurut dia, vaksinasi untuk para imigran sudah dimulai sejak 1 Oktober 2021. Saat ini, sudah ada 176 yang telah disuntik vaksin.

"Total saat ini ada 176 imigran yang sudah disuntik vaksin. 106 orang suntikan dosis kedua dan 70 orang suntikan dosis pertama," kata Wahyu.

Dia mengungkapkan jumlah vaksin Covid-19 untuk sasaran para imigran di kawasan Puncak Bogor sangat terbatas, yaitu sebanyak 328 dosis. Dia berharap ada donatur maupun dari pihak swasta turut peduli dengan menyelenggarakan kegiatan yang sama.

"Ya karena vaksinasi untuk imigran ini tidak difasilitasi oleh pemerintah. Jadi makanya jumlahnya pun terbatas," terangnya.

 

Baru Bisa Dilakukan

Wahyu menjelaskan vaksinasi untuk para imigran baru bisa dilaksanakan saat ini, hal tersebut mengingat harus ada surat rekomendasi dari Pemerintah Kabupaten Bogor.

"Surat rekomendasinya baru terbit tanggal 20 September. Jadi awal Oktober kita baru bisa ekseskusi vaksinasi," ucapnya.

Kepala Puskesmas Cibulan, dr. Nurul Amalia, sebelumnya mengatakan tak sedikit imigran asal Afganistan, Pakistan, Sudan, Iraq, Iran dan Suriah yang menginginkan disuntik vaksin. Hal ini untuk meminimalisir risiko terserang virus Corona.

"Dari awal pandemi mungkin sekitar 5-7 orang imigran yang positif Covid-19. Itu yang kami observasi ya. Makanya mereka ingin divaksin," kata Nurul.

Bahkan, koordinator imigran beberapa waktu lalu sempat mengajukan data para pencari suaka ini sebagai calon peserta vaksinasi Covid-19 ke Puskesmas Cibulan. Jumlah yang diajukan pada waktu itu ada sekitar 1400 sasaran.

"Tapi setelah berkoordinasi dengan Dinkes dan Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor, ya jawabannya tidak bisa (divaksin)," ujar dia.

Alasan pemerintah daerah tidak dapat memenuhi keinginan para pencari suaka di kawasan Puncak itu karena terkendala Nomor Induk Kependudukan (NIK).

"Karena yang bisa divaksin hanya yang punya NIK saja, sedangkan mereka kan tidak ada. Ketika daftar, syaratnya calon peserta vaksin wajib memasukan NIK," ujar Nurul.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya