Jelang Sumpah Pemuda, PDIP Ingatkan Pegang Pancasila Demi Hadapi Perubahan Pandemi

Hasto Kristiyanto berharap, mahasiswa dan pemuda mempunyai ide dan semangat juang demi membentuk karakter dan mentalitas untuk menghaapi tantangan zaman terlebih saat pandemi Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Okt 2021, 14:10 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2021, 14:10 WIB
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto Saat Membuka Sekolah Cakada PDIP Gelombang III
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto Saat Membuka Sekolah Cakada PDIP Gelombang III. (Foto: Dokumentasi PDIP)

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto berharap, mahasiswa dan pemuda mempunyai ide dan semangat juang demi membentuk karakter dan mentalitas untuk menghaapi tantangan zaman terlebih saat pandemi Covid-19.

Hal tersebut disampaikannya dalam rangka peringatan Sumpah Pemuda ke-93 dengan tema 'Nilai-nilai Kebangsaan dalam Bingkai NKRI di Era Disrupsi dan Masa Pandemi Covid-19' di Universitas Pattimura, Rabu (27/10/2021).

Menurut Hasto, pandemi Covid-19 membuat terjadi perubahan peradaban yang drastis, terjadi perubahan sistem sosial, pola komunikasi dan perubahan peradaban yang ditandai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang luas biasa. Mengutip Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Hasto bilang, disrupsi itu dapat diatasi dengan Pancasila.

"Saat itu Ibu Megawati mengatakan bahwa disrupsi dapat diatasi dengan kepemimpinan strategik yang melekat dengan ideologi bangsa, yaitu Pancasila. Pancasila menjadi dasar dan tujuan dalam menghadapi turbulensi peradaban," kata itu.

Menurut Hasto, Indonesia bisa mengatasi ujian Covid-19 selama punya semangat dan mentalitas juang. "Pancasila menjadi fundamen kita dalam menghadapi disrupsi," ucap Hasto.

Menurutnya, jauh sebelum tahun 1945, tepatnya 28 Oktober 1928 para pemuda sudah punya daya imajinasi tentang masa depan.

"Janji para pemuda yang menyatakan kita adalah satu bangsa. Bung Karno mengingatkan dari Sabang sampai Merauke bukan hanya rangkaian empat kata-kata tapi satu kesatuan cita-cita. Dia adalah satu nasional entitas, satu kesatuan tujuan, satu semangat like a burning of fire. Ini menggambarkan semangat dari sumpah pemuda," jelas Hasto.

Oleh karena itu, pemuda termasuk mahasiswa memiliki visi misi dan daya imajinasi untuk menjawab tantangan zaman. Hasto mendorong pemuda memperkuat tradisi membaca, menguasi ilmu pengetahuan dan teknologi, mengedepankan riset dan inovasi serta menggelorakan energi positif di lingkungannya.

"Marilah menggelorakan energi positif dalam menghadapi tantangan zaman demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia," kata Hasto.

 

Demi Kemajuan Bangsa

Hal itu, kata Hasto, demi kemajuan Indonesia yang begitu besar dari Sabang Sampai Merauke, Miangas sampai Rote yang patut diperjuangkan bersama.

"Sejak dulu Bung Karno mengingatkan kepada geneasi muda Indonesia agar menjadi generasi pelopor yang punya cita-cita setinggi langit. Ketika jatuh maka akan jatuh di antara bintang-bintang. Untuk itu, Universitas Pattimura harus memahami seluruh obor semangat perjuangan untuk membangun peradaban kemajuan Indonesia raya sebagaimana simbol dari Universitas Pattimura itu sendiri," tambah Hasto.

Hasto juga menyinggung Universitas Pattimura didirikan jaman Presiden Soekarno dengan suatu visi besar, dengan menampilkan simbol dalam logo Universitas Pattimura antara lain dengan menampilkan mutiara yang melambangkan keteguhan, keyakinan dalam menjalankan seluruh visi misi dari Universitas Pattimura.

"Universitas Pattimura juga didesain oleh Bung Karno sebagai pilar kemajuan peradaban di Indonesia timur dan khususnya bagaimana penguasaan terhadap aspek kelautan, seluruh sumber daya maritim seharusnya dapat ditempatkan di Universitas Pattimura. Sebagai bagian dari mimpi besar Bung Karno agar Univ. Pattimura bisa menjadi bagian dari lambang supremasi kemajuan Indonesia dalam penguasaan iptek," kata Hasto.

Sementara itu, Rektor Universitas Pattimura Saptenno, dalam sambutannya mengatakan pemuda mempunyai posisi dan peranan yang sangat penting dalam proses pembangunan bangsa dan perjuangan bangsa sejak dulu sampai saat ini.

"Oleh karena itu, tanpa pemuda maka tidak akan mungkin membangun Indonesia secara baik. Sedangkan pemuda merupakan kelompok elit yang harus mampu berada di posisi terdepan dalam rangka membangun bangsa, bersama-sama dengan pemerintah dan stakeholder yang lain supaya bangsa ini bisa maju," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya