Tak Ingin Kecolongan, Kepala BNPB Sasar Objek Wisata Ramai di Perbatasan Ibukota

Kepala BNPB menekankan, objek wisata yang kini mulai banyak dikunjungi masyarakat jangan sampai menjadi pemicu gelombang penularan Covid-19 baru.

oleh Muhammad Ali diperbarui 29 Okt 2021, 19:39 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2021, 19:39 WIB
Kepala BNPB
Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito mengunjungi Desa Wisata Situ Lebak Wangi di Desa Pemagarsari, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Desa Wisata Situ Lebak Wangi di Desa Pemagarsari, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sejak awal bulan ini telah menyita perhatian publik terutama warga di sekitar Jakarta, Bogor, Tangerang Bekas (Jabotabek).

Ramainya pengunjung di wilayah yang berbatasan dengan Ibukota Negara itupun mencuri perhatian Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito.

Tak ingin kecolongan dengan objek wisata tersebut, Ganip yang juga Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, hari ini, Kamis (29/10/2021), menyambangi objek wisata seluas 8 hektar itu.

Datang didampingi 2 orang staf ahli, Andi dan Etmon Fire, kedatangan Ganip disambut Anggota DPR RI yang juga inisiator pengembangan desa wisata Situ Lebak Wangi, Adian Napitupulu.

Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Kapolsek, Danramil setempat, juga Kepala Desa, Karang Taruna, BUMDes, para pemuda serta tokoh masyarakat juga menyambut hangat inisiatif Ganip Warsito dalam rangka penegakan prokes Covid-19 di Desa Wisata Situ Lebak Wangi.

Di sela-sela kunjungannya, Ganip mengungkapkan meski kondisi saat ini sudah jauh menurun, namun Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Karena itu, ia menekankan penegakan disiplin protokol kesehatan harus tetap dijalankan.

Ia menekankan objek wisata yang kini mulai banyak dikunjungi masyarakat jangan sampai menjadi pemicu gelombang penularan Covid-19 baru.

Untuk itu, Ganip berpesan kepada Kepala BNPB Kabupaten Bogor beserta jajaran, Danramil dan Kapolsek, juga relawan setempat yang menjadi ujung tombak penegakan prokes Covid-19 untuk memastikan berjalannya penerapan prokes di desa wisata tersebut.

"Sebagai satgas daerah, saya minta memperhatikan prokes di desa-desa berjalan sesuai pedoman yang ada, bukan hanya di objek wisata. Juga di tempat berkumpulnya masyarakat seperti acara pernikahan maupun di acara-acara komunitas masyarakat," tegas Ganip dalam keterangannya, Jumat (29/10/2021).

Pedoman penegakan prokes harus diterapkan untuk memenuhi kebutuhan pengunjung sesuai panduan pelaksanaannya yaitu cleanliness, health, safety, and environmental sustainability (CHSE) yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemparekraf).

"Segala upaya yang kita upaya dalam rangka penegakan prokes di objek wisata itu demi keselamatan kita bersama," ucap Ganip.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Awal Pengembangan Desa Wisata

Panduan CHSE sendiri dibuat dengan mengikuti pedoman dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan World Travel and Tourism Council (WTTC). Beberapa di antaranya mengatur soal pengelola, karyawan hingga pengunjung yang sudah menjalani vaksinisasi, penerapan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) hingga penerapan pembayaran non-tunai.

Ia juga menekankan perlunya pengunjung membawa perlengkapan sebelum menuju tempat wisata seperti masker cadangan, hand sanitizer, dan tisu. "Upaya yang menjadi bagian pencegahan penularan dari pengunjung itu bukan untuk menggantikan protokol kesehatan. Tetapi melengkapi penerapan protokol kesehatan yang ditetap Satgas dan penyelenggara objek wisata," kata Ganip.

Anggota DPR RI Adian Napitupulu dari daerah pemilihan Jawa Barat V yang hanya mencakup satu daerah tingkat dua yaitu Kabupaten Bogor mengaku pengembangan Desa Wisata Lebak Wangi yang masuk dalam dapil yang diperjuangkannya itu berawal dari semangat gotong royong dari pihak-pihak yang terpanggil untuk mengembalikan fungsi situ atau danau sebagai penyangga utama lingkungan hidup.

Adian mengaku hasil kerja kerasnya bersama para lembaga pemangku kepentingan, pemuda dan tokoh masyarakat kini berbuah manis. Situ Lebak Wangi saat ini bukan hanya telah kembali maksimal, bahkan pemanfaatannya terus dimaksimalkan untuk kepentingan masyarakat setempat.

Di area itu, kini telah menjadi area wisata dengan dilengkapi beragam fasilitas permainan seperti kano, pemancingan, water ball, bebek air, perahu kapasitas berkapasitas 20 penumpang, aneka kuliner dan lainnya.

Bagi warga sekitar, ratusan warga desa juga bisa mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang lebih baik, menambah penghasilan BUMDes serta memiliki tempat wisata murah bagi rakyat.

Politisi PDI Perjuangan ini berharap Situ Lebak Wangi bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk membawa Indonesia kembali bangkit dari terpaan Covid-19.

Adian mengatakan mengucapkan terima kasih atas kepedulian Kepala BPPB Ganip Warsito yang secara langsung memberi perhatian atas kerja kerja warga yang telah berhasil mengembalikan fungsi situ Lebak Wangi bahkan memaksimalkan pemanfaatannya menjadi objek wisata.

"Kehadiran Pak Ganip merupakan bentuk perhatian besar pemerintah kepada pihak-pihak dan warga yang selalu peduli dengan lingkungannya," tegas Adian.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya