Liputan6.com, Jakarta Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto mengingatkan, bahwa partainya yang memiliki golden ticket di Pilpres 2024, lantaran memiliki modal lebih dari 20 persen ambang batas pencalonan presiden.
Ini artinya, PDIP bisa mengusung pasangan calon presiden seorang diri dalam kontestasi Pilpres 2024.
Advertisement
Baca Juga
"Yang pasti hari ini PDIP satu-satunya partai yang memegang golden tiket mencalonkan sendiri," kata pria yang akrab disapa Bambang Pacul di Jakarta, Senin 1 November 2021.
Meski demikian, partai berlambang banteng bermoncong putih ini mengisyaratkan tetap berperluang membuka koalisi. Wasekjen PDIP Utut Adianto menyebutkan, siapapun dalam partai kontestasi politik pasti ingin menang.
Karena itu, PDIP ingin calon yang diusung baik di Pileg maupun Pilpres bisa membawa kemenangan.
"Tapi kalau orang ikut Pileg Pilpres konsep besarnya mau menang. Semua partai mau menang, semua partai mau antara capres dan cawapresnya menguatkan elektabilitas legnya (legislatif) itu," jelas Utut.
Namun, PDIP belum memberikan syarat berkoalisi dengan partai lain. Menurutnya, mengenai penjajakan koalisi kewenangannya berada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Kalau syarat sih kita belum bicara. Kalau itu kan pasti Ibu Ketum," kata Utut.
Jangan Membawa Kontestasi Pilpres 2024 Terlalu Awal
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto berharap semua pihak masih fokus untuk menyelesaikan pandemi Covid-19 beserta dampaknya. Karena itu, dia mengingatkan kadernya untuk membantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"PDI Perjuangan mengapresiasi Presiden Jokowi yang langsung turun ke daerah-daerah. Karena itulah sinergi koneksitas dikedepankan. Seluruh tiga pilar Partai wajib bergerak seirama dengan Pemerintah guna membantu rakyat," kata Hasto usai Rakor Pra Rakernas DPP PDIP di Jakarta, Minggu 31 Oktober 2021.
Terkait Capres dan Cawapres yang diusung PDIP, dia mengingatkan itu semua keputusan berada di tangan Ketua Umumnya Megawati Soekarnoputri. Hasto pun mengingatkan untuk tak membawa kontestasi Pilpres 2024 ini di awal mengingat Presiden Jokowi tengah berjibaku menghadapi pandemi.
"Ibu Mega lah yang nanti memutuskan. Politik itu ada seni. Nanti ada momentumnya. Capres dan cawapres akan disampaikan pada momentum tepat. Apalagi dari survei, perhatian utama rakyat masih pada masalah perekonomian dan pandemi, bukan capres cawapres," kata dia.
"Jadi jangan membawa kontestasi terlalu awal, kasihan Presiden Jokowi. Karena Pak Jokowi sekarang, saat pandemi berhasil dikendalikan, beliau bergerak cepat ke seluruh wilayah Indonesia. Inilah yang direspon PDI Perjuangan," sambung Hasto.
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com
Advertisement