Marak Baliho Capres 2024, Ketua KPU: Pemda Bisa Menegur

Masyarakat saat ini sudah cerdas dalam memilih calon pemimpinnya. Pemasangan baliho politisi justru menimbulkan persepsi negatif bagi masyarakat.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 05 Nov 2021, 02:17 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2021, 02:17 WIB
Baliho Puan Maharani di Surabaya
Baliho berukuran jumbo bertuliskan "Mbak Puan" itu terlihat di jalan Pasar Kembang, Dukuh Kupang, Gunung Sari, Jemur Handayani, Karah Agung, Menur Pumpungan hingga ke jalan Kendang Sari Surabaya.

Liputan6.com, Bogor - Baliho bergambar wajah para politisi yang berukuran super besar marak terpajang di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di Bogor, Jawa Barat.

Sejumlah politisi yang terlihat masif wajahnya di baliho-baliho di antaranya ketua umum parpol dan anggota DPR RI.

Menanggapi hal ini, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Ilham Saputra,menyatakan Pemerintah Daerah berwenang menertibkan baliho para politisi yang terpajang di jalanan.

"Selama belum masuk tahapan sebenarnya tidak masalah, tetapi secara estetika pemerintah daerah bisa menegur," kata Ilham Saputra usai menghadiri launching program desa peduli pemilu dan rumah pintar pemilu digital di Kabupaten Bogor, Kamis (4/11/2021).

Baliho bergambar wajah para politisi itu memang tidak menyatakan secara langsung mereka hendak maju sebagai calon presiden atau calon wakil presiden. Akan tetapi, di baliho terpampang tulisan 2024, angka 2024 dapat diartikan sebagai Pilpres 2024.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Buktikan Dulu dengan Kinerja

Pendiri Komunitas Gen F, Brahmansyah menyayangkan para politisi yang semestinya memahami apa yang harus mereka lakukan di tengah pandemi Covid-19.

Pasalnya kontestasi Pilpres 2024 masih terbilang cukup lama sehingga pemasangan baliho-baliho bergambar wajah politisi itu dinilainya terlalu dini. Ia menyatakan sebaiknya para politisi lebih banyak berbuat dalam pemulihan ekonomi masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

"Alangkah mulianya jika anggaran baliho itu untuk membantu masyarakat yang sedang kesusahan karena Covid-19," kata Brahmansyah.

Brahmansyah menambahkan, masyarakat saat ini sudah pintar. Pemasangan baliho politisi justru menimbulkan persepsi negatif bagi masyarakat.

"Sekarang mendingan buktikan saja dulu kinerjanya. Kalau masih layak, ya pasti rakyat juga akan memilihnya," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya