Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengadakan pertemuan dengan Menhan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin saat menghadiri the 17th International Institute for Strategic Studies (IISS) Regional Security Summit: The Manama Dialogue 2021 yang digelar di Bahrain, Sabtu 20 November 2021.
Dalam pers rilis yang dikeluarkan oleh Biro Humas Setjen Kemhan, pertemuan kedua Menhan tersebut membahas sejumlah hal. Salah satunya terkait pentingnya kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Advertisement
Baca Juga
"Dan mengapresiasi hubungan bilateral yang telah terjalin antar kedua negara, khususnya dalam sektor militer," demikian keterangan pers dan dimuat dalam situs kemhan.go.id yang dikutip Liputan6.com, Minggu (21/11/2021).
Menhan AS Llyod menyampaikan sejumlah kebijakan negaranya untuk tetap mendorong penerapan tatanan berbasis aturan di Indo-Pasifik, yang menjunjung tinggi hukum internasional dengan didasarkan pada prinsip-prinsip bersama.
"Amerika Serikat juga menegaskan kembali dukungannya atas kepemimpinan Indonesia di kawasan, serta pentingnya peran ASEAN," tulis siaran pers tersebut.
Pembahasan lainnya yang turut dikomunikasikan dalam pertemuan kedua Menhan itu termasuk juga tentang keamanan regional dan latihan bilateral.
Berpidato di Bahrain, Menhan Prabowo Dorong Perdamaian Dunia
Sementara itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendorong perdamaian dunia dan komitmen Indonesia berhubungan baik dengan negara sahabat. Prabowo menyampaikan hal tersebut dalam Forum Dialog The 17th International Institute for Strategic Studies (IISS) Manama Dialogue 2021, di Bahrain, Sabtu (20/11/2021).
Prabowo meminta kepada pemimpin negara untuk menghormati hak asasi manusia dan melindungi kaum minoritas.
"Mereka yang memegang kekuasaan dan kekuatan di dunia ini perlu berhenti sejenak. Mereka perlu menekankan pada nilai dan aturan, pada penghormatan terhadap hak asasi manusia, pada perlindungan minoritas, pada perlindungan terhadap degradasi lebih lanjut dari lingkungan kita," ujar Menhan Prabowo dalam pidatonya.
Menurut Prabowo, kekuatan yang seimbang dengan kebaikan adalah kunci dari perdamaian dunia. Dia meminta kepada semua pemimpin di dunia harus mencerminkan kebajikan dan rasa hormat.
"Kekuatan-kekuatan besar dunia perlu menghayati ini. Hanya dengan begitulah sejarah akan menilai mereka. Tidak hanya menjadi kekuatan besar, tetapi lebih penting dan abadi, yaitu menjadi Peradaban Besar," kata dia.
Prabowo menekankan Indonesia berkomitmen mewujudkan atmosfer yang harmonis untuk hidup damai berdampingan bersama semua pihak. Prabowo juga komitmen menjaga hubungan baik dengan semua negara dan menjaga netralitas.
"Melalui ASEAN, bersama negara-negara di Kawasan Asia Tenggara, Indonesia akan selalu berusaha membantu menyelesaikan permasalahan antarnegara yang muncul dengan prinsip saling menghormati kedaulatan masing-masing negara," kata Prabowo.
Dalam pidatonya juga Prabowo menyinggung hubungan baik dengan negara Timur Tengah. Menurut Prabowo, Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia berhubungan baik dengan negara Timur Tengah dalam pertahanan dan keamanan.
"Oleh karenanya, Indonesia terus mengamati setiap komplikasi yang terjadi pada keamanan regional di kawasan Timur Tengah yang dapat berpengaruh terhadap masyarakat akar rumput di Indonesia," kata dia.
Advertisement