Pertemuan Moeldoko dengan Uskup Agung Jakarta Jelang Nataru Diapresiasi

Kedatangan Moeldoko hendak menyampaikan kebijakan pemerintah terkait Natal dan Tahun Baru (Nataru), sekaligus meminta masukan dari para tokoh agama di KAJ.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Des 2021, 13:50 WIB
Diterbitkan 07 Des 2021, 09:02 WIB
moeldoko
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menemui Uskup Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Kardinal Ignatius Suharyo di Katedral Jakarta, Senin (6/12/2021), untuk menyampaikan kebijakan pemerintah terkait Natal dan Tahun Baru (Nataru). (Ist)

Liputan6.com, Jakarta Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menemui Uskup Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Kardinal Ignatius Suharyo di Katedral Jakarta, Senin (6/12/2021).

Moeldoko hendak menyampaikan kebijakan pemerintah terkait Natal dan Tahun Baru (Nataru), sekaligus meminta masukan dari para tokoh agama di KAJ.

Pertemuan Moeldoko dengan Uskup Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) tersebut diapresiasi oleh Jaringan Mubalig Muda Indonesia (JAMMI). Koordinator nasional JAMMI, Irfaan Sanoesi menilai upaya pemerintah menjalin komunikasi dengan Uskup Jakarta menjadi modal penting bagi kelancaran pelaksanaan kebijakan pemerintah terkait Nataru.

"JAMMI mengapresiasi langkah Kepala KSP Moeldoko dengan langsung menemui Uskup Keuskupan Jakarta (KAJ), Kardinal Ignatius Suharyo. Sikap dan upaya yang positif membangun komunikasi antara pemerintah dan tokoh agama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru," jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (7/12/2021).

Apalagi, menurut Irfaan, suasana Nataru diintai oleh varian baru covid-19 yakni Omicron. Pemerintah perlu menjelaskan kebijakan yang mengatur perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Sebab itu, pertemuan itu menjadi sangat penting mengingat penanganan pandemi di Indonesia semakin membaik dan momentum itu perlu dijaga agar varian baru Covid-19 tidak menyebar ke mana-mana," terangnya.

Dia mengemukakan bahwa pertemuan itu pula yang dapat menghilangkan segala prasangka dari saudara kita yang Kristiani. Sebagaimana Moeldoko menegaskan, kebijakan pemerintah soal Nataru terutama terkait pelaksanaan peribadatan dan perayaan Natal bagi umat kristiani, sudah melalui berbagai pertimbangan. Hal ini berdasarkan kondisi terkini kasus COVID-19 dan adanya ancaman varian baru Omicron.

JAMMI pun mengapresiasi sikap Uskup KAJ Kardinal Ignatius Suharyo. Dia mengutarakan, gereja katolik khususnya di KAJ akan menunggu keputusan kebijakan dari pemerintah. Dia meyakini kebijakan yang ditetapkan pemerintah sudah melalui berbagai pertimbangan dan masukan dari berbagai pihak.

"JAMMI juga memuji sikap Uskup KAJ Kardinal Ignatius Suharyo. Dengan lapang dada menyebutkan bahwa jemaah Gereja Katolik dengan pasti akan menyesuaikan sesuai keputusan pemerintah. Semoga keharmonisan kondisi seperti ini bisa kita jaga dan rawat," sambungnya.

 


Memperketat Penerapan Prokes

Hal tersebut diafirmasi oleh Pastor Kepala Gereja Katedral Jakarta Romo A Hani Rudi Hartoko. Dia menyampaikan, pihaknya akan memperketat penerapan protokol kesehatan, mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, penyediaan tempat cuci tangan, hingga pemberlakuan jarak untuk jemaat di dalam gereja.

"Kuota Jemaat kami batasi hanya 40 persen. Jadi umat yang hadir pada misa Natal nanti harus daftar di website yang sudah terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi," tegas Rudi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya