Omicron Terdeteksi, RSD Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Lockdown 7 Hari

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal Suharyanto membenarkan, sejumlah tower di Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran dilockdown.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 17 Des 2021, 08:08 WIB
Diterbitkan 17 Des 2021, 08:08 WIB
Suasana Wisma Atlet Kemayoran Pasca Temuan Kasus Covid-19 Varian Omicron
Sejumlah pasien Covid-19 saat menjalani karantina di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis (16/12/2021). Menkes Budi Gunadi Sadikin mengumumkan temuan kasus Covid-19 varian Omicron dari pekerja kebersihan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal Suharyanto membenarkan, sejumlah tower di Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran dilockdown. Dia mengatakan lockdown Wisma Atlet itu dilakukan hingga sepekan ke depan demi mencegah meluasnya varian Omicron yang sudah teridentifikasi.

"RSDC Wisma Atlet diisolasi sampai 7 hari ke depan, ini sebagai bentuk antisipasi dini untuk mencegah penularan Varian Omicron pada level komunitas menyusul ditemukannya kasus penularan di area rumah sakit darurat Covid-19 tersebut," kata Suharyanto dalam keterangan tertulis diterima, Jakarta, Jumat (17/12/2021).

Dia menambahkan, keputusan mengisolasi sejumlah tower di RSDC Wisma Atlet Kemayoran diambil berdasarkan rapat koordinasi dengan Menko Marinvest, Menteri Kesehatan, TNI, dan Satgas Penanganan Covid-19, yang dilanjutkan dengan rapat teknis dengan kementerian lembaga terkait hari ini.

"Perkembangan situasi terakhir menjadikan pemerintah harus bertindak cepat mencegah terjadinya transmisi lokal virus Varian Omicron. Isolasi RSDC adalah langkah yang diharapkan efektif untuk tujuan tersebut," jelas Suharyanto.

RSDC Wisma Atlet Kemayoran merupakan rumah sakit khusus untuk merawat pasien Covid-19 sejak pandemi melanda Indonesia pada pertengahan Maret 2020.

Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa tower rumah sakit ini difungsikan sebagai tempat karantina pelaku perjalanan internasional untuk melengkapi Wisma Atlet Pademangan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Temuan Kasus Omicron

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan kasus COVID-19 varian Omicron pertama di Indonesia. Menurut dia, kasus pertama Omicron terdeteksi pada petugas kebersihan di Wisma Atlet yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

"Saya ingin menginformasikan informasi terbaru. Kemenkes semalam mendeteksi ada seorang pasien N terkonfirmasi Omicron pada 15 Desember 2021," kata Budi dalam konferensi pers Kamis, 16 Desember 2021.

Dengan ditemukannya varian Omicron, Budi mengimbau agar masyarakat berhati-hati dan untuk sementara tidak liburan ke luar negeri.

"Patuhi protokol kesehatan, patuhi surveilans, lakukan vaksinasi lebih cepat lagi, dan tidak usah ke luar negeri. Mari kita rayakan liburan di dalam negeri," ucapnya.


Minta Masyarakat Jangan Panik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi adanya temuan varian Omicron yang sudah terdeksi di Indonesia. Menurut Jokowi, kewaspadaan mulai harus ditingkatkan, tapi jangan sampai membuat kepanikan.

"Waspada penting, tapi jangan membuat panik," wanti Jokowi saat menyampaikan rilis daringnya, Kamis (16/12/2021).

Jokowi meyakini, dari temuan pasien terjangkit Omicron pada negara yang sudah terdeteksi sebelumnya, Covid-19 varian baru ini belum menunjukkan keganasan yang sampai membahayakan nyawa pasien yang terjangkit.

"Sejauh ini varian Omicron belum menunjukkan yang membahayakan nyawa pasien, terutama pasien yang sudah divaksin," jelas Jokowi.

Jokowi pun mendorong agar masyarakat yang belum mendapat vaksin atau belum mendapat dua dosis vaksin untuk bisa segera mendatangi fasilitas kesehatan supaya mendapatkan vaksinasi Covid-19.

"Saya meminta semua warga yang belum mendapatkan vaksin agar segera mendatangi faskes agar mendapat vaksin, meski situasi di dalam negeri sudah mendekati normal, tapi jangan kendor," Jokowi menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya