Gelar Vaksinasi Dosis 2, SDN 05 Bukit Duri Pertebal Kesiapan PTM 100 Persen di Tengah Ancaman Omicron

Penyuntikan vaksin dosis dua dilakukan untuk mempertebal kesiapan sekolah menggelar PTM 100 persen. Terlebih program tersebut berlangsung di tengah ancaman Covid-19 varian baru, Omicron.

oleh Yopi Makdori diperbarui 21 Jan 2022, 07:28 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2022, 07:05 WIB
SDN 05 Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan menggelar vaksinasi dosis kedua bagi peserta didiknya
SDN 05 Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan menggelar vaksinasi dosis kedua bagi peserta didiknya. (Liputan6.com, Yopi Makdori)

Liputan6.com, Jakarta - SDN 05 Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, menggelar vaksinasi Covid-19 dosis kedua bagi para siswa, Kamis (20/1/2022).

Kepala Sekolah SDN 05 Bukit Duri, Purwaningsih, mengatakan vaksinasi dosis kedua ditujukan kepada para murid kelas 1 dan 4. Kemudian akan dilanjutkan pada Jumat (21/1/2022), yakni kelas 3 dan 6, serta Kamis pekan depan untuk kelas 2 dan 5.

Menurut Purwaningsih, penyuntikan vaksin dosis dua ini dilakukan untuk mempertebal kesiapan sekolah menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen. Terlebih program tersebut berlangsung di tengah ancaman Covid-19 varian baru, Omicron.

"Kita siap, mudah-mudahan nanti sampai hari ketiga nanti semua sudah divaksin dosis dua," ujar Purwaningsih di lokasi, Tebet, Kamis.

Menurut Purwaningsih, hampir seluruh murid di sekolahnya telah mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama. Tercatat hanya ada 10 murid yang belum menerima vaksin lantaran sakit dan orang tuanya menyatakan tidak bersedia anaknya divaksin.

"Jadi empat tidak setuju dan sisinya sakit. Tapi mereka bilang kalau yang sakit kalau sembuh dia akan vaksin," kata dia.

Purwaningsih memastikan, pihak sekolah tidak akan memaksa siswanya untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.


PTM di Tengah Ancaman Omicron

.Jakarta Gelar Pembelajaran Tatap Muka 100 persen
Siswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN 01 Pondok Labu, Jakarta, Senin (3/1/2022). PTM terbatas dilaksanakan setiap hari dengan jumlah peserta didik dapat 100 persen dari kapasitas ruang kelas dengan lama belajar paling banyak enam jam pelajaran per hari. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebagai pihak sekolah, Purwaningsih mengaku takut menggelar PTM 100 persen di tengah menanjaknya kasus Covid-19 varian Omicron.

Untuk meminimalisasi potensi ancaman itu, Purwaningsih bilang, pihaknya tak lelah mengingatkan warga sekolah agar disiplin protokol kesehatan (Prokes) pencegahan Covid-19.

"Saya setiap hari selalu mengingatkan guru dan siswa untuk jaga prokes, baik di sekolah maupun di rumah. Jadi kalau pagi begitu masuk saya akan kontrol semua kelas, jadi kita lihat jangan sampai anak masker diturunin atau ngobrol," kata dia.   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya