3 Fakta Terkait Kasus Pengeroyokan Kakek 89 Tahun di Pulogadung hingga Tewas

Belum lama ini viral di sosial media (sosmed) video seorang pengemudi lansia yang diteriaki maling oleh massa.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 24 Jan 2022, 15:15 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2022, 15:15 WIB
pukul-ilustrasi-140119a.jpg
Ilustrasi pengeroyokan.

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini viral di sosial media (sosmed) video seorang pengemudi lansia yang diteriaki maling oleh massa.

Diketahui, insiden tersebut terjadi kawasan Tebet (Jakarta Selatan) mengarah ke Pulogadung (Jakarta Timur).

Nahas, sang kakek berusia 89 tahun itu dikeroyok massa hingga meninggal dunia. Adanya insiden tersebut dibenarkan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqaffi.

Namun, berdasarkan laporan yang diterima Ahsanul, ternyata sang pengemudi bukanlah seorang pencuri, melainkan pemilik langsung dari mobil yang dikendarai.

"Ternyata karena ngebut dia diteriaki (maling) jadi muncul massa. Saat kami cek identitasnya, (mobil) punya dia, enggak ada pencurian, itu salah," tegas Ahsanul saat dikonfirmasi wartawan, Minggu 23 Januari 2022.

Aparat kepolisian pun terus melakukan penyelidikan. Bahkan hingga saat ini, polisi telah memeriksa delapan saksi.

Berikut deretan fakta terkait viral video pengemudi lansia yang diteriaki maling dan dikeroyoki massa di kawasan Tebet (Jakarta Selatan) mengarah ke Pulogadung (Jakarta Timur) dihimpun Liputan6.com:

 

1. Tewas Dikeroyok Massa, Mobil Milik Sendiri

Ilustrasi pengeroyokan - Istimewa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi pengeroyokan - Istimewa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Sebuah rekaman video terkait pengemudi mobil yang diteriaki maling mendadak viral di media sosial. Diketahui, insiden tersebut terjadi kawasan Tebet (Jakarta Selatan) mengarah ke Pulogadung (Jakarta Timur).

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqaffi membenarkan insiden tersebut. Bahkan, pengemudi mobil tewas akibat dihakimi massa.

Namun, berdasarkan laporan yang diterima Ahsanul, ternyata sang pengemudi bukanlah seorang pencuri, melainkan pemilik langsung dari mobil yang dikendarai.

"Ternyata karena ngebut dia diteriaki (maling) jadi muncul massa. Saat kami cek identitasnya, (mobil) punya dia, enggak ada pencurian, itu salah," tegas Ahsanul saat dikonfirmasi wartawan, Minggu 23 Januari 2022.

Akibat kesalahan itu, sosok pengemudi yang diketahui berinisial HM berumur 80-an tahun itu tewas dihajar massa. Ketika ditanya alasan pengemudi tersebut ngebut tidak pada tempatnya, Ahsanul mengaku hal itu masih didalami.

"Kami lidik, karena korban sudah meninggal jadi kami tanya dari saksi," terang Ahsanul.

 

2. Dikeroyok Massa karena Serempet Motor

Street Race Polda Metro Jaya di Ancol
Pebalap memacu sepeda motor saat mengikuti Street Race Polda Metro Jaya di Kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (16/1/2022). Sebanyak 350 pebalap turut meramaikan balap jalanan bersama komunitas Street Race di Ancol. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Insiden tewasnya seorang lansia akibat dihakimi warga karena diteriaki maling di daerah Pulogadung, Jakarta Timur terus didalami pihak kepolisian.

Menurut kesaksian dihimpun sementara, teriakan maling terhadap korban disebabkan mobil yang dikendarainya bersenggolan dengan pengendara motor.

"Menurut keterangan saksi, ia menyerempet motor. Terus dilakukan pengejaran (oleh massa), terus diteriakin (maling), tapi tidak dengar karena sudah sepuh," kata Ahsanul.

Akibat inisden ini, kakek berinisial HM tewas diamuk massa usai mobil dikendarainya berhasil dipaksa berhenti oleh massa. Polisi kini terus menghimpun keterangan saksi guna mencari pihak yang bertanggung jawab.

"Intinya ini ada salah persepsi, sejauh ini sudah diperiksa saksi-saksi, semoga secepatnya bisa terungkap pelakunya," papar Ahsanul.

 

3. Polisi Periksa Delapan Saksi

Ilustrasi Oknum Polisi
(Ilustrasi)

Ahsanul menyampaikan, pihaknya telah memeriksa delapan saksi terkait insiden tewasnya lansia pengemudi yang diteriaki maling tersebut.

"Sudah delapan orang saksi," kata dia.

Namun, Ahsanul masih enggan merinci soal kedelapan saksi tersebut. Dia beralasan, kasus ini masih dalam penyelidikan. Oleh karena itu, dia pun meminta masyarakat untuk bersabar menunggu hasil penyelidikan polisi.

"Sabar ya, masih penyelidikan," Ahsanul menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya