Jokowi Minta Transmisi Lokal Varian Covid-19 Omicron Dicegah

Jokowi meminta penularan Omicron dipantau secara ketat. Namun, masyarakat harus ditenangkan agar tidak panik, tetapi tetap waspada.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Feb 2022, 11:07 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2022, 11:07 WIB
Presiden Jokowi menerima tim vaksin Covid-19 merah putih. (Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi menerima tim vaksin Covid-19 merah putih. (Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi menilai penanganan Covid-19 di Indonesia harus menggunakan pendekatan baru. Sebab, penularan Covid-19 di Tanah Air kini didominasi varian Omicron, bukan Delta.

Pendekatan penanganan Covid-19 harus diselaraskan antara hulu dan hilir. Di hilir, harus ada upaya pencegahan transmisi lokal Omicron, terutama pada enam provinsi yang menyumbang kasus aktif terbesar.

"Di bagian hulu, saya minta dilakukan pencegahan transmisi lokal," katanya dalam Rapat Terbatas Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara virtual dari Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin, 31 Januari 2022.

Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per 31 Januari 2022, enam provinsi yang mengontribusi kasus aktif terbanyak ialah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Bali, dan Jawa Timur.

Jokowi meminta penularan Omicron dipantau secara ketat. Namun, masyarakat harus ditenangkan agar tidak panik, tetapi tetap waspada.

Sejalan dengan itu, Kepala Negara meminta penerapan protokol kesehatan terus ditegakkan dengan melibatkan TNI dan Polri. Termasuk memasifkan pelacakan kontak erat.

Sementara di sisi hilir, sosialisasi dan edukasi isolasi mandiri (isoman) bagi pasien Covid-19 tanpa gejala perlu diperkuat. Pasien isoman nantinya bisa melakukan konsultasi secara mandiri di puskesmas, fasilitas kesehatan atau telemedisin.

"Kemudian stok obat-obatan yang ada di apotek-apotek ini betul-betul harus dikontrol keberadaannya," tegas Jokowi.

 


Meningkat 910 Persen

FOTO: Waspada Ancaman Omicron hingga Februari Mendatang
Kepadatan calon penumpang kereta Commuter Line (KRL) di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Data sementara Kementerian Kesehatan hingga 10 Januari 2022, total ada 506 kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, Jokowi meminta jajarannya untuk berhati-hati dalam menangani Covid-19. Dia mengingatkan, kasus aktif Covid-19 sudah meningkat hingga 910 persen.

Kasus aktif merupakan pasien positif Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri di rumah.

"Saya ingin menegaskan kehati-hatian kita karena kasus aktif naik 910 persen, dari yang sebelumnya 6.108 kasus di tanggal 9 Januari (2022), kemudian menjadi 61.718 kasus di 30 Januari (2022)," kata Jokowi.

Melonjaknya kasus aktif merupakan dampak dari kenaikan kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Jokowi mencatat, kenaikan kasus positif Covid-19 baru sebesar 2.248 persen, dari 529 kasus pada 9 Januari menjadi 12.422 kasus di 30 Januari 2022.

"Sekali lagi, hati-hati kita dalam menyikapi ini," ucapnya.

Meski kasus aktif meningkat hampir 1.000 persen, fatalitas akibat Covid-19 tidak melonjak. Menurut Jokowi, kondisi ini patut disyukuri.

"Meskipun demikian, tetap harus kita harus tetap waspada," ujar dia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya