Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro, Widi Amanasto menyatakan bahwa pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) segera rampung.
Widi menyatakan bahwa saat ini, progres pembangunan JIS telah mencapai 97 persen. Kini pengerjaan tinggal merampungkan bagian atap stadion bertaraf internasional tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"97 persen penyelesaian retractable roof (atap yang bisa ditarik)" katanya ketika dikonfirmasi, 14 Februari 2022.
Sementara untuk proses instalasi kursi tribun penonton dan bagian interior JIS, kata Widi, tinggal memberi sedikit sentuhan akhir.
"Iya, tinggal sedikit lagi," ujarnya.
Sementara itu, Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak menyatakan bahwa pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) bukan hanya buah karya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Menurut dia, sebagian besar anggaran untuk pembangunan JIS berasal dari pemerintah pusat.
"Dalam pembangunannya, hampir mangkrak (2020) karena APBD DKI tidak mampu membiayai. Akhirnya Pusat turun tangan memberi bantuan lewat dana PEN sebesar Rp 3,6 T (tahun 2020 dan 2021) dari anggaran JIS Rp 4,5 T. Artinya biaya pembangunan JIS sebesar 80 persen dari Pusat," kata Gilbert dalam keterangannya, Minggu malam (30/1/2022).
PDIP Klaim Pembangunan JIS Berlangsung Sejak Era Jokowi
Dia mengklaim bahwa proses pembangunan JIS sudah berlangsung sejak era Gubernur Jokowi dan Ahok. Sekalipun demikian, rencana ini sudah dicanangkan sejak era Gubernur Sutiyoso, tetapi tonggaknya belum terlihat.
Kemudian pengadaan lahan terjadi di era Gubernur Jokowi dan Ahok sebagai ganti Stadion Lebak Bulus. Belum sempat dibangun karena kalah dalam Pilkada DKI 2017, sehingga program tersebut diteruskan Gubernur Anies.
"Klaim sepihak seakan menyatakan JIS keberhasilan Anies semata atau pencapaian seorang Gubernur sekarang adalah tidak mendasar dan tidak menghargai upaya Gubernur sebelumnya dan bantuan Presiden Jokowi," ujar dia.
Gubernur Anies yang sekarang menjabat melakukan gunting pita atas upaya beberapa gubernur sebelumnya dan atas dana 80 persen yang dari Pusat, menurut Gilbert, adalah suatu hal yang sangat tidak etis.
Hal itu mengesankan pencapaian pribadi Anies, apalagi tanpa menyebutkan jasa gubernur sebelumnya dan ucapan terimakasih ke Pemerintah Pusat.
"Biaya cicilan dan bunga juga ditanggung rakyat lewat APBD, bukan beban Jakpro dan akan dilanjutkan oleh Pejabat Gubernur Oktober 2022 dan Gubernur terpilih nanti 2024," tandas dia.
Advertisement