BOR RS Covid-19 di Jakarta Menurun, Kini Ada di Angka 59 Persen

Meski BOR RS untuk pasien Covid-19 di Jakarta menurun, namun tingkat keterpakaian ruang ICU meningkat.

oleh Yopi Makdori diperbarui 14 Feb 2022, 20:25 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2022, 20:25 WIB
FOTO: Kapasitas RS Rujukan COVID-19 di Jakarta Tersisa 13 Persen
Pasien COVID-19 terlihat pada jendela salah satu kamar isolasi Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (19/1/2021). Pemprov DKI Jakarta mengungkapkan ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU di rumah sakit rujukan COVID-19 tersisa 13 persen. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien Covid-19 di Ibu Kota berangsur turun.

Kata politikus yang akrab disapa Ariza ini, BOR RS di DKI Jakarta kini berada di angka 59 persen.

"Ya terkait Covid tempat tidur itu terpasang 6.697, terpakai 3.964, sama dengan 59 persen," kata Riza di Jakarta, Senin (14/2/2022).

Sementara untuk keterisian ruang Intensive Care Unit (ICU) ada di angka 46 persen atau dari 875 ruang ICU yang terpasang yang terpakai hanya 402 ruangan.

Pada Jumat pekan lalu (11/2/2022), BOR RS di Jakarta ada di angka 60 persen. Jika dibandingkan dengan Jumat lalu, keterisian ICU hari ini mengalami kenaikan. Jumat lalu persentase keterisian ICU masih di tingkat 44 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jakarta Sudah Lewati Puncak Covid-19

Beraktivitas di Tengah Ancaman Omicron
Anak-anak didampingi orang tua mereka bermain di Taman Puring, Jakarta, Minggu (9/1/2022). Di tengah ancaman penyebaran covid-19 varian Omicron dan pemberlakukan PPKM level 2, masyarakat tetap melakukan aktivitas pada akhir pekan di luar rumah. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut penambahan kasus Covid-19 di Jawa-Bali mulai melambat. Bahkan, kata dia, kasus Covid-19 di DKI Jakarta sudah mulai melewati puncaknya.

"Berita positifnya, kasus di DKI Jakarta menunjukkan tanda-tanda mulai melewati puncaknya, baik kasus harian, kasus aktif, maupun rawat inap mulai menunjukkan penurunan," kata Luhut dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (14/2/2022).

Kendati begitu, dia menyebut terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Namun, Luhut menekankan lonjakan kasus tersebut masih lebih rendah dibandingkan puncak varian Delta pada Juli 2021.

"Tidak hanya kasus, jumlah rawat inap rumah sakit di provinsi Jawa-Bali sebagian besar masih jauh lebih rendah daripada Delta," kata Luhut.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya