Jokowi Minta Risiko Kematian Covid-19 pada Lansia dan Komorbid Ditekan Semaksimal Mungkin

Presiden Jokowi meminta para menteri menekan angka kematian pasien Covid-19 lansia dan memiliki penyakit komorbid atau penyerta.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 21 Feb 2022, 17:12 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2022, 17:12 WIB
Presiden Jokowi saat menyampaikan pidatonya di peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 di Istana Bogor, Jawa Barat. (Istimewa)
Presiden Jokowi saat menyampaikan pidatonya di peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 di Istana Bogor, Jawa Barat. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi meminta para menteri menekan angka kematian pasien Covid-19 lansia dan memiliki penyakit komorbid atau penyerta. Pasalnya, angka kematian Covid-19 di Indonesia didominasi oleh lansia, pasien memiliki komorbid, dan belum divaksin.

"Presiden (Jokowi) meminta agar resiko kematian terhadap lansia, orang yang belum di vaksin dan memiliki komorbid untuk dapat di tekan semaksimal mungkin dengan penanganan yang baik," jelas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (21/2/2022).

Oleh sebab itu, pemerintah akan segera melakukan langkah-langkah mitigasi untuk menekan angka kematian sebagaimana arahan Jokowi. Misalnya, dengan memberikan respon perawatan yang lebih cepat kepada kelompok yang memiliki komorbid.

Dalam hal ini, pemerintah akan mendorong adanya interkoneksi data antara BPJS Kesehatan yang memiliki data komorbid dan data penambahan kasus di NAR Kementerian kesehatan. Dengan begitu, pemerintah akan segera melakukan tindak cepat apabila mengetahui ada pasien Covid-19 komorbid.

"Sehingga jika ada penambahan kasus langsung terdeteksi apakah orang tersebut komorbid atau tidak, dan respon Tindakan bisa dilakukan secara cepat," ujarnya.


Kematian Didominasi yang Belum Vaksin

Luhut mengatakan, 73 persen dari 2.484 pasien Covid-19 yang meninggal belum melakukan vaksinasi dosis lengkap. Sementara, 53 persen lainnya adalah lansia dan 46 persen memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

"Pasien komorbid tersebut rata-rata meninggal 5 hari sejak masuk ke dalam rumah sakit. Dimana komorbid terbanyak ialah diabetes melitus," katanya.

Untuk itu, dia meminta pasien Covid-19 yang memiliki penyakit komorbid diabetes melitus segera ke rumah sakit agar mendapatkan penanganan. Pasalnya, banyak pasien diabetes melitus yang akhirnya meninggal karena terlambat datang ke rumah sakit dan belum divaksin Covid-19.

"Saya ingatkan kepada teman-teman yang punya komorbid, khususnya diabetes melitus jika sampai kena segera menuju ke rumah sakit. Jangan tunggu sampai berlanjut," tutur Luhut.


Infografis

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya