Jokowi Ingatkan Pembangunan Infrastruktur Jangan Sampai Tambah Risiko Bencana

Menurut Presiden Jokowi, banyak pihak yang lupa mempertimbangkan risiko bencana saat membangun infrastruktur.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 23 Feb 2022, 11:27 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2022, 11:20 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pembangunan infrastruktur dan perizinan usaha harus mempertimbangkan risiko bencana. (Dok Sekretariat Kabinet RI)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan pembangunan infrastruktur dan perizinan usaha harus mempertimbangkan risiko bencana. Jokowi menegaskan pembangunan insfrastruktur jangan sampai menambah risiko bencana.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menghadiri Pembukaan Rakornas Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Rabu (23/2/2022).

"Perizinan-perizinan usaha yang dikeluarkan harus mempertimbangkan risiko bencana. Pembangunan infrastruktur harus mengurangi risiko bencana, bukan menambah risiko bencana," ujar Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu.

Menurut dia, banyak pihak yang lupa mempertimbangkan risiko bencana saat membangun infrastruktur. Padahal, kata Jokowi, kebijakan tangguh bencana harus terus diutamakan.

"Sering kita bangun lupa mengenai ini, pengarusutamaan kebijakan tangguh bencana harus terus diutamakan," katanya.

"BNPB harus aktif mengajak seluruh aparat pemerintah pusat maupun daerah agar semua program pembangunan harus berorientasi pada tanggung bencana. Harus ini semuanya, diajak," tambah Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Butuh Edukasi Kebencanaan

Kepala BNPB Mayjen Suharyanto
Kepala BNPB Mayjen Suharyanto saat Rapat Koordinasi Penanganan Banjir di Provinsi Kalimantan Tengah yang digelar di Kantor Gubernur Kalteng, Palangka Raya, Sabtu (20/11/2021). (Dok BNPB)

Di sisi lain, dia meminta BNPB membangun sistem edukasi kebencanaan, khususnya di wilayah-wilayah rawan bencana. Jokowi menekankan pentingnya edukasi kebencanaan sebab Indonesia merupakan negara rawan terjadi bencana.

Menurut dia, budaya sadar kebencanaan harus dimulai sejak dini dari setiap individu-individu, keluarga, komunitas, sekolah hingga lingkungan masyarakat. Misalnya, dengan melakukan simulasi atau latihan sehingga nantinya masyarakat siap apabila bencana datang.

"Gali berbagai kearifan lokal di masyarakat, latih masyarakat untuk tanggap menghadapi bencana, lakukan latihan, simulasi setiap saat jangan menunggu sampai datang bencana," tutur Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya