Kasus Aktif Covid-19 di Kota Depok Mulai Turun

Kasus aktif Covid-19 di kota Depok disebut perlahan mulai pengalami penurunan. Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Depok Mohammad Idris.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 25 Feb 2022, 14:21 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2022, 14:20 WIB
Tes Swab Massal untuk Melacak Covid-19 di Depok
Petugas medis mengambil sampel lendir saat tes swab PCR massal di Kantor Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Selasa (5/1/2021). Puskesmas Pancoran Mas melakukan tes Swab PCR kepada warga yang pernah memiliki riwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Kasus aktif Covid-19 di kota Depok disebut perlahan mulai pengalami penurunan. Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Depok Mohammad Idris.

"Kasus aktif mulai menurun yang sebelumnya sempat 2.830 kasus per hari, berdasarkan data kemarin kasus aktif hanya 791 kasus," kata dia saat ditemui Liputan6.com, Jumat (25/2/2022).

Idris mengungkapkan, penurunan kasus aktif diikuti dengan peningkatan kasus kesembuhan harian Kota Depok. Sebelumnya, kasus harian Kota Depok hanya mencapai satu hingga tiga kasus perhari, namun beberapa hari terakhir kasus kesembuhan mengalami peningkatan.

"Kasus kesembuhan sempat mencapai 70 kasus dan kemarin mencapai 483 perhari," ungkap dia.

Idris menjelaskan, kasus kesembuhan saat ini berbeda dengan kasus kesembuhan pada pandemi Covid-19 tahun lalu. Pada pandemi tahun lalu setiap kasus kesembuhan warga yang dinyatakan positif dan telah sembuh wajib memberikan laporan.

"Kalau sekarang tidak, rata-rata melakukan isolasi mandiri minimal 10 sampai 14 hari, namun terkadang masyarakat tidak lapor karena telah merasa sehat 10 hari, lalu keluar rumah," kata dia.

Idris menuturkan, tindakan yang dilakukan masyarakat apabila dilihat secara protokol dinilai benar, namun untuk laporan progres menjadi permasalahan. Kasus kesembuhan sebelumnya laporan yang diterima hanya satu atau tiga kasus.

"Namun setelah ditelusuri ternyata faktornya itu, jadi sekarang kasus kesembuhan hampir tinggi hingga ratusan kasus perhari," kata Idris.

 

Tetap Sediakan Tempat Isolasi

Meskipun terjadi peningkatan kasus kesembuhan, Pemerintah Kota Depok tetap menyediakan pusat isolasi yakni di PSJ UI, Selain itu, Pemerintah Kota Depok sedang mempersiapkan pembukaan RSUD wilayah timur untuk dijadikan pusat isolasi di Kota Depok.

"PSJ UI ini kan kontraknya hanya dua bulan hingga Maret, jadi kita siapkan RSUD wilayah timur untuk tiga bulan kedepan,yakni April hingga Juni," kata dia.

Idris menjelaskan, Pemerintah Kota Depok sedang mempersiapkan RSUD wilayah timur dikarenakan terkait peraturan dari Pemerintah. Pada peraturan baru, RSUD tipe C dapat dibuka apabila sudah tersedia lebih dari 100 tempat tidur.

"Jadi RSUD wilayah timur kita jadikan terlebih dahulu sebagai isolasi Covid-19," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya