BNPB: 65 Orang Meninggal Dunia Akibat Bencana Alam Sejak Awal 2022

BNPB mencatat, total ada 850 bencana alam di Indonesia pada periode 1 Januari-10 Maret 2022. Terbanyak terjadi di Jawa Barat.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 12 Mar 2022, 09:53 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2022, 09:46 WIB
Rumah rusak akibat gempa Banten, Jumat (14/1/2022).
Rumah rusak akibat gempa Banten, Jumat (14/1/2022). (Foto: Dokumentasi BNPB).

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, sebanyak 65 orang meninggal dunia dalam berbagai bencana alam yang terjadi di Indonesia pada periode 1 Januari-10 Maret 2022.

Laporan bencana alam ini disampaikan BNPB lewat akun Twitter resminya @BNPB_Indonesia pada Jumat (11/3/2022) malam.

Dalam periode itu, total telah terjadi 850 peristiwa bencana alam di Indonesia, sebagian besar terkait dengan cuaca ekstrem seperti banjir dan tanah longsor.

Selain menelan 65 korban jiwa, rangkaian bencana alam tersebut juga menyebabkan dua orang hilang, 572 orang luka-luka, dan 1.288.776 lainnya mengungsi, demikian seperti dilansir Antara.

Menurut BNPB, selama kurun waktu tersebut terjadi empat kali gempa bumi bermagnitudo lebih dari 5.0, 30 kebakaran hutan dan lahan, 329 banjir, 164 tanah longsor, 316 cuaca ekstrem, serta tujuh gelombang pasang dan abrasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bencana Alam Terbanyak di Jawa Barat

Bencana alam tanah longsor di kawasan Darajat area pembangkit listrik perusahaan Star Energy, Blok Cikupakan, Desa Karyamekar, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat memutus akses jalan di kawasan itu.
Bencana alam tanah longsor di kawasan Darajat area pembangkit listrik perusahaan Star Energy, Blok Cikupakan, Desa Karyamekar, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat memutus akses jalan di kawasan itu. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Bencana alam paling banyak terjadi di Jawa Barat dengan 213 kejadian, lalu Jawa Tengah dengan 159 kejadian, dan Jawa Timur dengan 130 kejadian.

Bencana-bencana tersebut juga merusak 16.786 rumah tinggal, 2.630 di antaranya rusak berat, dan 525 fasilitas umum, termasuk 331 fasilitas pendidikan.

Sebanyak 60 bangunan kantor dan 50 jembatan penyeberangan juga rusak akibat bencana alam selama periode tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya