KPAI Harap Gelaran MotoGP Mandalika Bisa Hilangkan Balap Liar Anak

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menaruh harapan besar dari gelaran motoGP Mandalika yang akan dilaksanakan Minggu, 20 Maret 2022 besok.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 19 Mar 2022, 11:17 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2022, 11:17 WIB
FOTO: Pembalap MotoGP Jalani Sesi Latihan Bebas Pertama di Sirkuit Mandalika
Pembalap Repsol Honda asal Spanyol Marc Marquez mengendarai sepeda motornya dari garasi saat sesi latihan bebas pertama di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (18/3/2022). (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Liputan6.com, Jakarta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menaruh harapan besar dari gelaran motoGP Mandalika yang akan dilaksanakan Minggu, 20 Maret 2022 besok. KPAI berharap gelaran tersebut bisa memberikan pembelajaran bagi anak di Indonesia.

"Sebagaimana diketahui Indonesia menjadi negara pengguna motor terbesar di dunia, terutama anak mudanya. Namun hal itu menyisakan persoalan bagi anak-anak yang tidak punya pilihan selain mengendarai motor dalam umurnya yang belum dianjurkan," ujar Komisioner KPAI Jasra Putra dalam keterangannya, Sabtu (19/3/2022).

Namun Jasra menyayangkan banyaknya anak di bawah umur yang menyalahgunakan kegunaan motor. Jasra melihat anak-anak termasuk yang masih di bawah umur menggunakan motor untuk balap liar.

"Sehingga menjadi cerita yang tak berujung, mulai menjadi korban atau kehilangan figur pengasuh utama akibat kecelakaan motor," kata dia.

Jasra melihat, antusias masyarakat dan anak muda terhadap gelaran motoGP sangat terlihat saat Presiden Joko Widodo alias Jokowi melepas para pebalap dunia di DKI Jakarta. Apalagi, tiket untuk menyaksikan motoGP ludes terjual.

Selain itu, Jasra juga melihat perhatian Jokowi terhadap motor menjelaskan Indonesia sebagai surga motornya dunia. Tentu hal ini menjadi pertanda baik untuk para talenta motor di Indonesia, terutama anak-anak yang haus prestasi di tanah air melalui hobby motor sport.

"Di luar kemeriahan motoGP, kita masih sering menyaksikan anak-anak yang sangat hobi otomotif, namun berada di luar lintasan balap. Mereka berada di jalanan dengan sebutan trek-trekan atau balapan liar," kata Jasra.

Balap Liar

Namun sangat disayangkan, menurut Jasra, hobi mereka itu tidak dilengkapi dengan keselamatan dan peraturan, sehingga menimbulkan korban jiwa dari balap liar tersebut.

"Semoga gelaran motoGP menjadi momentum dan merubah nasib balap liar. Bisa lebih mendekatkan mimpi anak-anak di balap liar untuk mendunia, sehingga balapan jalanan yang selama ini terjadi, dapat dipindahkan menjadi bakat yang terbina secara baik dan berkepanjangan," kata Jasra.

"Sekali lagi, dengan motoGP, mari kita rubah paradigma penanganan balapan jalanan, menjadi prestasi yang membanggakan untuk anak Indonesia," dia berharap.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya