Nikahi Adik Kandung Jokowi, Anwar Usman Bakal Beri Penjelasan Terkait Jabatan Ketua MK

Juru bicara MK Fajar Laksono menjelaskan bahwa persoalan pernikahan tersebut adalah urusan pribadi Anwar, sehingga hal itu diluar dari kewenangan MK sebagai institusi.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mar 2022, 17:56 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2022, 17:15 WIB
Sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Ketua Majelis Hakim Konstitusi Anwar Usman (tengah) memimpin sidang pendahuluan sengketa hasil Pemilu Legislatif 2019 di gedung MK, Jakarta, Rabu (10/7/2019). Sidang beragendakan pemeriksaan pendahuluan terkait Perselisihan Hasil Pemilu DPR-DPRD Provinsi Sulawesi Barat. (Liputan6/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman bakal menikahi adik kandung Jokowi Idayati pada Mei 2022 mendatang. 

Menanggapi hal tersebut, Juru bicara MK Fajar Laksono menjelaskan bahwa persoalan pernikahan tersebut adalah urusan pribadi Anwar, sehingga hal itu diluar dari kewenangan MK sebagai institusi.

"Soal pernikahan, urusan pribadi Pak Anwar Usman, sehingga saat ini, saya tidak punya tugas dan kewenangan apa pun untuk menyampaikan tanggapan," kata Fajar dalam keterangannya, Selasa (23/2/2022). 

Lantas, terkait sejumlah sorotan dari publik, Fajar menjelaskan bahwa hal tersebut bakal langsung dijawab langsung oleh Anwar dalam waktu dekat, termasuk soal kedudukan sebagai Ketua MK.

"Soal kabar pernikahan, Pak Anwar Usman akan menyampaikan keterangan secara langsung pada saatnya nanti.  Termasuk merespons tanggapan publik perihal kaitannya dengan kedudukan sebagai Ketua MK sekaligus Hakim Konstitusi," ujarnya.

 

Gibran dan Jokowi Tidak Hadir

Sebelumnya, Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman segera menikah dengan adik kandung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Idayati. Acara lamaran bahkan sudah dilakukan saat kunjungan kerja Jokowi ke Solo, beberapa hari lalu.

Kabar adanya prosesi lamaran dan rencana pernikahan Anwar dan Idayati tersebut dibenarkan anak pertama Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. 

Namun, saat acara tersebut, Wali Kota Solo itu mengaku tidak bisa hadir, lantaran masih menjalani isolasi di Rumah Dinas Loji Gandrung. Saat itu Gibran terpapar Covid-19 untuk yang kedua kalinya.

"Kemarin enggak ikut (lamaran), masih lemas banget. Kemarin ketemu GPK (Gerakan Pemuda Kabah) itu asli masih lemas," ujar Gibran, di balai kota, Senin, 21 Maret 2022.

Gibran membenarkan bahwa acara lamaran dilakukan tanggal 12 Maret 2022 di Solo. Di mana saat itu ayahnya, Presiden Jokowi masih beraktivitas di Kota Bengawan.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya