Kepala BNPT Resmikan Kawasan Terpadu Nusantara di Turen Malang

Dalam jangka panjang, KTN diharapkan mampu mencegah radikalisme dan terorisme melalui transformasi mindset.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 25 Mar 2022, 10:30 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2022, 10:30 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar memimpin pelaksanaan peluncuran Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) di Turen, Malang, Jawa Timur pada Kamis, 24 Maret 2022.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar memimpin pelaksanaan peluncuran Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) di Turen, Malang, Jawa Timur pada Kamis, 24 Maret 2022.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar memimpin pelaksanaan peluncuran Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) di Turen, Malang, Jawa Timur pada Kamis, 24 Maret 2022.

KTN Turen merupakan wilayah pertama yang diresmikan BNPT bekerja sama dengan berbagai pihak.

KTN sendiri merupakan salah satu bentuk pendekatan yang mengedepankan aspek kesejahteraan, dengan memberikan fasilitas kepada mitra deradikalisasi, penyintas, dan masyarakat untuk mengembangkan produktivitas ekonomi. Kawasan ini dijadikan sarana reintegrasi sosial bagi mitra deradikalisasi agar memiliki kemandirian ekonomi.

Dalam jangka panjang, KTN diharapkan mampu mencegah radikalisme dan terorisme melalui transformasi mindset.

"Kawasan Terpadu Nusantara merupakan upaya penanggulangan terorisme berbasis kesejahteraan. Kolaborasi dan sinergi diperlukan sebagai bentuk negara hadir dalam upaya penanggulangan terorisme," tutur Boy dalam keterangannya, Jumat (25/3/2022).

Di dalam wilayah KTN, lanjut Boy, upaya deradikalisasi berbasis kesejahteraan juga akan dihidupkan dengan kegiatan dialogis penanaman nilai-nilai kebangsaan dengan konsep Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan NKRI (Warung NKRI).

"Indonesia punya 4 pilar kebangsaan yang sudah di warisi leluhur kita. Harus kita lestarikan dan jaga bersama. Kita jaga dengan cara kolaborasi," jelas Boy.

Bupati Malang Sanusi turut mengapresiasi upaya deradikalisasi BNPT melalui KTN yang bertempat di wilayah Kabupaten Malang. Selain membantu upaya penanggulangan terorisme, KTN juga menjadi bagian dari ketahanan pangan wilayah.

"Nantinya produktivitas di KTN Turen dapat menjadi ketahan pangan yang bisa berikan kontribusi untuk Indonesia," ujar Sanusi.

Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) Masykuri Bakri menambahkan, KTN Turen merupakan bentuk kerjasama banyak pihak dalam rangka menyukseskan deradikalisasi berbasis kesejahteraan secara komprehensif.

"Sekarang adalah era kolaborasi. Kemajuan dengan loncatan yang cepat butuh kolaborasi. Penanggulangan terorisme harus di tanggulangi secara bersama," kata Masykuri.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Budidaya Tanaman

Usai membuka acara peluncuran, Kepala BNPT bersama rombongan melakukan kegiatan simbolis berupa penanaman benih jagung, pohon alpukat, dan penandatanganan berita acara penyerahan kambing dari PT Smelting kepada KTN Turen.

Di lokasi tersebut telah tersedia lahan pertanian jagung, peternakan kambing, dan Posko KTN yang merupakan sinergi dari BNPT, Pemerintah Kabupaten Malang, Unisma, PT Converta Pionir, PT Smelting, Koperasi Artha Harmoni, dan masyarakat.

Rencana pengembangan selanjutnya adalah budidaya perikanan dan Wadah Akur Rukun Usaha Nurani Gelorakan (Warung) NKRI, serta beberapa program pertanian mencakup budidaya tanaman pangan sebagai tanaman utama dan budidaya tanaman non pangan sebagai tanaman penyerta.

Seperti tanaman hortikultura semusim, tanaman hortikultura tahunan, tanaman perkebunan, dan pembibitan sayuran dengan hasil yang dapat dijual kepada masyarakat umum. Sedangkan untuk pengembangan peternakan, Unisma akan mengembangkan peternakan Kambing Boerpe, sapi potong, dan ayam broiler.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya