Pembuat Video Hoaks Ibu Gorok Anak di Jakarta Timur Ditangkap, Ini Motifnya

Video hoaks mengenai seorang ibu yang dituding menggorok anaknya sendiri di Jakarta Timur beredar.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 19 Apr 2022, 09:28 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2022, 09:28 WIB
Ilustrasi Garis Polisi. (Freepik)
Ilustrasi Garis Polisi. (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Video hoaks mengenai seorang ibu yang dituding menggorok anaknya sendiri di Jakarta Timur beredar. Video itu dibuat oleh pria berinisial MRA (23) dengan narasi seolah telah terjadi tindakan sadis seorang ibu kepada sang anak.

Polisi pun bergerak cepat mengamankan MRA dan menggali motif dari perbuatannya.

"Sementara dari pengakuan dia (MRA) tidak ada ke sana (kesengajaan membuat hoaks). Dia spontan saja," kata Kapolsek Cipayung Kompol Bambang Cipto saat dihubungi, Selasa (19/4/2022).

Bambang mengatakan, narasi aksi sadis hanya didasarkan kondisi darah di leher sang anak. MRA kemudian membuat asumsinya sendiri bahwa darah itu adalah perbuatan sadis dari ibu sang anak itu sendiri.

"Menyebut digorok, itu bahasa dia sendiri (MRA). Dia bikin kata-kata sendiri biar ibunya ditangkap maksudnya gitu. Kalau itu benar ibu itu kan kejam, suruh ditangkap gitu," jelas Bambang.

MRA kini diamankan di Polsek Cipayung. Namun statusnya masih sebatas saksi dan belum ada penetapan sebagai tersangka.

"Masih saksi," tandas Bambang.

Sebelumnya diberitakan, sebuah video viral di media sosial, memperlihatkan seorang ibu yang diduga menusuk anaknya dengan senjata tajam oleh salah seorang warga di Jalan Sawo No 12, Kelurahan Lubang Buaya Kecamatan Cipayung Jakarta Timur pada Jumat 15 April 2022 sekira 03.30 WIB.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, pihaknya telah meminta klarifikasi kepada Y (54) seorang ibu yang disebut melukai anaknya MS dengan sengaja.

Fakta Sebenarnya

Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Faktanya, saat itu, Y sedang mempersiapkan makan sahur bersama MS. Ketika itu, Y sedang memotong lontong dengan pisau kecil dan tidak sengaja mengenai leher MS yang ada di dekat nya, hingga mengeluarkan darah.

"Y panik dan langsung keluar meminta tolong tetangga," kata dia dalam keterangan tertulis diterima, Senin 18 April 2022.

Budi mengatakan, saat itu ada warga yang merekam dan memviralkan dengan narasi yang tidak benar. Disebutkan oleh warga itu bahwa 'anak membangunkan sahur, ibunya gorok leher'. Padahal, kejadian sebenarnya tak demikian. Budi menyebut, MS telah memberikan video klarifikasi di akun tiktoknya.

"Bahwa berita yang viral tidak benar atau hoaks," ujar Budi.

Budi menyebut, MS hanya mengalami luka kecil dan telah ditangani oleh tim dokter di Rumah Sakit Haji Pondok Gede.

"MS langsung pulang ke rumah," tandas Budi.

 

Video Viral Emak-Emak Mengaku Ditendang Kelaminnya, Polisi Sebut Hoaks

Ribuan Personel Gabungan Akan Dikerahkan Amankan Natal dan Tahun Baru
Personel polisi mengikuti apel Operasi Lilin Jaya 2020 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Senin (21/12/2020). Tugas kepolisian di momen Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 selain memastikan keamanan dari tindak kejahatan, juga mengawasi pelanggaran protokol kesehatan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Video viral selanjutnya adalah mengenai seorang emak-emak bersitegang dengan beberapa anggota polisi. Keributan diabadikan oleh seseorang dan rekaman video viral di media sosial.

Seperti dilihat salah satu akun Twitter pada Minggu (17/4/2022). Pemilik akun menggunggah rekaman video berdurasi 18 detik.

Seorang wanita mengenakan jas hujan mengejar pria anggota polisi. Dia memaki-maki anggota polisi tersebut dengan nada tinggi dan kata-kata kasar. Klaimnya, wanita itu mengaku bahwa kelaminnya baru saja ditendang.

Terkait hal ini, Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo Koes Heriyanto memberikan penjelasan. Video itu direkam pada saat aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPR RI pada Senin (11/4/2022). Anggota itu ditugaskan untuk mengawal aksi unjuk rasa. Massa mulai berdatangan pada pukul 13.00 WIB.

Saat itu, anggota polisi melakukan filterisasi terhadap peserta demo 11 April yang masuk ke kawasan Gedung DPR/MPR. Pada saat proses pemeriksaan, anggota melihat sebuah mobil Toyota Kijang Innova parkir di lajur dua Jalan Gatot Subroto. Aiptu RM yang berada di lokasi meminta sopir untuk segera memindahkan kendaraan agar tidak terjadi kemacetan panjang.

"Aiptu RM menegur sopir untuk geser mobil tersebut," kata Setyo dalam keterangan tertulis, Minggu (17/4/2022).

Setyo mengagatakan, teguran Aiptu RM mendapat respons kurang menyenangkan. Tiba-tiba datang seorang emak-emak dan langsung memaki anggota polisi.

"Tiba-tiba datang seorang perempuan ibu-ibu dan bilang lagi nunggu logistik. Ditegor lagi agar dipindahkan lagi namun ibu tersebut justru marah-marah," ucap dia.

Setyo mengatakan, anggota polisi lain dengan inisial Iptu W menghampiri mereka untuk melerai. Namun, emak-emak tersebut malah semakin emosi.

"Ibu tersebut makin marah dan bilang 'polisi dajjal, kurang aja menendang kemaluan saya' dan terus mengejar Aiptu RM. Kemudian Iptu W mengambil sepeda motor dan membawa Aiptu RM," terang dia.3 dari 4 halaman

Emak- Emak Sempat Disarankan Lapor Polisi

20151231-Personel-Gabungan-Jakarta-IA
Petugas mengikuti apel gabungan di Monas, Jakarta, Kamis (31/12). Sebanyak 1300 personel gabungan yang terdiri dari polisi, TNI, Pol PP, dan Pramuka dikerahkan untuk mengamankan perayaan malam tahun baru. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Setyo menerangkan, keributan memancing emosi massa di lokasi. Bahkan Aiptu RM dan Iptu W sempat ditimpuki batu oleh massa. Diduga karena terprovokasi tindakan emak-emak.

"Massa terprovokasi atas teriakan ibu-ibu tersebut dan melempari batu. Iptu W dan Aiptu RM berhasil keluar dari kepungan massa dan dibawa ke Polsek Metro Tanah Abang," kata dia.

Dal hal ini, Setyo menepis tudingan bahwa anggota menendang kemaluan emak-emak tersebut. Setyo mengatakan, anggotanya tidak pernah melakukan hal tersebut.

"Kejadian tersebut sebetulnya tidak ada. Hanya untuk memprovokasi massa," terang dia.

Bahkan, salah satu anggota sempat menyarankan emak-emak itu membuat laporan polisi seandainya merasa dirugikan. Namun, emak-emak menolak.

"Bripka Heri sempat menyarankan (korban) kalau dirugikan silakan lapor atau visum, tapi dijawab 'lapor polisi percuma kasus hilang besok'," tandas dia.

Infografis 3 Tips Atasi Takut Jarum Suntik Saat Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 3 Tips Atasi Takut Jarum Suntik Saat Vaksinasi Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya