Hasil Investigasi Kebakaran Pasar Gembrong Belum Keluar, PLN DKI Sosialisasi Listrik Legal

Hasil investigasi kebakaran Pasar Gembrong, Jakarta Timur yang terjadi pada Minggu (24/4/2022) masih belum keluar. PLN DKI Jakarta masih menunggu penyebab kebakaran 400 bangunan rumah dan kios tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Apr 2022, 20:52 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2022, 20:52 WIB
Kebakaran Hebat Hanguskan Kawasan Pasar Gembrong
Petugas pemadam bersama warga saat berusaha menjinakkan api saat kebakaran melanda kawasan Pasar Gembrong, Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur, Minggu (24/4/2022). Sebanyak 25 unit damkar dikerahkan oleh Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta untuk memadamkan kobaran api. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil investigasi kebakaran Pasar Gembrong, Jakarta Timur yang terjadi pada Minggu (24/4/2022) masih belum keluar. PLN DKI Jakarta masih menunggu penyebab kebakaran 400 bangunan rumah dan kios tersebut.

"Kalau PLN, tentu menunggu hasil investigasi pihak berwenang terutama penyidik kepolisian karena banyak sekali laporan misalnya rumah yang terbakar akibat listrik," ujar GM PLN UID Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan di Jakarta, Rabu (27/4/2022), seperti dilansir Antara.

Doddy menjelaskan, selain menunggu hasil investigasi, PLN DKI juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bagaimana menggunakan listrik secara legal.

"Karena, legal itu adalah yang menjamin listrik ini sesuai peruntukannya, dayanya sesuai kalo langganan 2.200 W ya segitu yang dialirkan dan bisa digunakan, selain tentu imbauan menggunakan peralatan berstandar (SNI)," kata Doddy.

Meski begitu, dia menyatakan bahwa pemeriksaan jaringan yang di bangunan-bangunan, bukan domain dari PLN, namun pada pelanggan dengan jangka waktu minimal 10 tahun sekali.

"Kita juga kerja sama dengan regulator yang punya aturan, kemudian sama-sama lakukan sosialisasi supaya pelanggan paham instalasi listrik itu bukan sekali dibangun terus dibiarin sampai 20-30 tahun tapi harus dilakukan perawatan," tuturnya.

Pada Minggu (24/4) malam WIB, sebanyak 400 bangunan yang terdiri dari rumah dan kios ludes terbakar dalam musibah kebakaran di Pasar Gembrong, Jakarta Timur.

Kasi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Gatot Sulaeman, menuturkan, luas area yang terbakar sekitar 1.200 meter persegi. "Objek terbakar 400 bangunan terdiri dari rumah dan pertokoan di RT 2, 3, 4, 5 dan 6 RW 01," ujar Gatot.

 

Kerugian Rp1,5 Miliar

Pasca Kebakaran Pasar Gembrong
Dia mengatakan, kerugian materi diperkirakan mencapai Rp1,5 miliar akibat dari insiden kebakaran tersebut. Gatot menambahkan, kebakaran itu diduga terjadi karena korsleting listrik dari salah satu rumah warga. "Pemilik rumah teriak terjadi kebakaran dan warga berusaha memadamkan api, namun api cepat sekali membesar dan merembet ke sekitarnya karena bangunan sekitar terbuat dari kayu," ungkapnya. Gatot mengungkapkan, Gulkarmat pertama kali mendapat laporan kebakaran itu sekitar pukul 21.06 WIB. Sebanyak 32 unit mobil pemadam kebakaran dari Sudin Gulkarmat Jakarta Timur dengan 130 personel dikerahkan untuk memadamkan api. Luasnya area yang terbakar membuat proses pemadaman berlangsung lama. "Awal pemadaman tadi pukul 21.17 WIB dan pukul 04.30 WIB sedang dalam proses pendinginan," ucapnya. Sumber: Antara
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya